Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan mendorong pemasangan kabel optik sepanjang 500 kilometer dari Jayapura ke Wamena guna meningkatkan akses internet di daerah setempat.
Bupati Jayawijaya Atenius Murib di Wamena, Senin, mengatakan pihaknya berupaya meningkatkan akses internet di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan secara umum.
“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk kabel optik yang dipasang di bawah laut di daerah pesisir Papua dapat juga dipasang di dalam tanah dari Jayapura ke Wamena sepanjang 500 km,” katanya.
Menurut dia, sepanjang akses internet di wilayah pegunungan masih tergantung sama satelit, maka kemampuan aksesnya tidak akan pernah sama dengan di Jayapura atau wilayah pesisir lainnya.
“Kami minta supaya pemerintah pusat dapat memperhatikan kebutuhan internet di Papua Pegunungan khususnya Kabupaten Jayawijaya, sehingga program pemerintah dalam digitalisasi dalam berjalan optimal,” ujarnya.
Dia menjelaskan, ketika kabel optik dapat dipasang di Kabupaten Jayawijaya atau Papua Pegunungan secara umum, maka akses internet dapat lebih optimal seperti daerah lainnya di Papua maupun luar Papua.
“Kabel optik dapat dipasang di bawah tanah dari Jayapura-Wamena maka masyarakat di daerah ini dapat mengakses internet dengan cepat seperti saudara-saudara di Pulau Jawa dan sekitarnya,” katanya.
Dia menambahkan, dukungan pemerintah saat ini seperti pemasangan jaringan internet Bakti Aksi dari Kementerian Komunikasi dan Digital atau Kondisi kurang optimal karena kapasitas terbatas.
“Saat ini di wilayah pegunungan secara umum khususnya di Kabupaten Jayawijaya semua tergantung sama akses internet satelit dan starling, sehingga terkadang memberatkan masyarakat yang kurang mampu. Maka butuh perhatian serius dari pemerintah pusat untuk menyediakan internet seperti daerah lain di Papua dengan kabel optik,” ujarnya.
Baca juga: RI kembangkan kabel optik bawah laut perkuat sistem deteksi tsunami
Baca juga: DKI setop pengerjaan jaringan utilitas kabel fiber di Pondok Gede Raya
Pewarta: Yudhi Efendi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
