Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sebanyak 269 keluarga yang terdampak bencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah masuk dalam daftar pemindahan tempat tinggal atau relokasi.
Kepala BNPB, Suharyanto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa relokasi tidak lagi menjadi pilihan, namun menjadi keharusan bagi warga di wilayah terdampak, maka persiapan lahan relokasi menjadi hal pertama yang diperhatikan.
Baca juga: Relawan dalam operasi SAR di Cilacap dilindungi vaksin tetanus
"Laporan yang saya terima, lokasi relokasi sudah ada, dan tidak jauh, sekitar 2,5 kilometer," kata dia.
Dia mengingatkan keamanan lahan tempat relokasi harus dipastikan aman, salah satunya sesuai rekomendasi dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Hal ini penting menyusul keterangan tertulis dari analisa Badan Geologi, wilayah Cibeunying masuk dalam zona prakiraan gerakan tanah menengah sebagaimana data morfologi lokasi yang berupa perbukitan dengan kemiringan landai-curam.
Baca juga: Baznas tangani bencana Cilacap-Garut lewat posko medis dan dapur umum
Baca juga: Tim SAR optimalkan pencarian korban bencana longsor di Cilacap
Adapun secara geologi, tanah di area ini merupakan tanah pelapukan tebal, berwarna cokelat, gembur, lepas, dan jenuh air dengan ketebalan lebih dari 10 meter.
"Agar kejadian yang sama tidak berulang di lokasi yang baru. BNPB siap membangun hunian sementara secepatnya setelah urusan lahan relokasi ini selesai dari pemerintah daerah," ujar Suharyanto.
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































