BNNP Kalimantan Tengah ringkus perwira gadungan

4 hours ago 2

Palangka Raya (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Tengah berhasil meringkus seorang pria yang mengaku sebagai seorang perwira polisi di BNNP setempat.

"Jadi pelaku ini menyamar menggunakan seragam dan menyamar sebagai perwira di BNNP Kalimantan Tengah untuk menipu para bandar narkoba hingga ratusan juta rupiah," kata Pelaksana Tugas Kepala BNNP Kalteng Kombes Pol Ruslan Abdul Rasyid di Palangka Raya, Kamis.

Ruslan menjelaskan, kasus ini terungkap setelah petugas BNNP Kalteng menangkap seorang tersangka narkoba berinisial Y pada 10 Oktober 2025.

Dari pengembangan kasus tersebut, petugas mengamankan S, bandar di Kabupaten Gunung Mas, yang justru mengaku telah menyetor uang kepada seseorang yang mengklaim sebagai perwira BNN berpangkat AKBP.

Setelah dilakukan penelusuran, Maman yang mengaku sebagai perwira tersebut hanya seorang warga sipil yang memanfaatkan nama BNNP Kalteng untuk melakukan aksi penipuan.

Dari hasil pemeriksaan ponsel S, ditemukan bukti transaksi ke rekening Maman dengan total mencapai Rp400 juta hingga Rp600 juta.

“Pelaku bukan anggota BNNP Kalteng, melainkan warga sipil yang memanfaatkan nama institusi kami untuk menakuti bandar dan mengambil keuntungan pribadi,” ucapnya.

Tak hanya menipu bandar, Ruslan melanjutkan, Maman juga mengaku menjual sabu dengan modus barang bukti sitaan BNN. Dalam kenyataannya, sabu tersebut berasal dari jaringan lain yang melibatkan seorang narapidana berinisial JKT.

“Awalnya tiga ons, lalu bertambah hingga satu kilogram. Sebagian diserahkan ke S, sisanya dijual ke pihak lain,” ujarnya.

Petugas akhirnya menangkap Maman di Pulang Pisau. Saat diamankan, ia kedapatan membawa senjata api organik dengan empat peluru aktif yang disembunyikan di dalam mobil.

Dari hasil pemeriksaan, uang hasil kejahatan telah digunakan untuk membeli rumah dan beberapa unit kendaraan. Semua aset kini disita sebagai barang bukti.

Lebih mengejutkan lagi, Maman mengaku telah menjalankan aksinya sejak Maret hingga Oktober 2025, dengan total hasil penipuan mencapai ratusan juta rupiah. Ia juga diduga dibantu beberapa orang rekan dalam jaringan peredaran narkoba.

“Perbuatannya tidak hanya mencoreng nama baik BNN, tetapi juga memperkuat stigma negatif di masyarakat. Kami pastikan, tidak ada anggota BNN yang melakukan hal semacam ini,” tuturnya.

Saat ini, BNNP Kalteng masih menelusuri jaringan yang terlibat, termasuk asal-usul senjata api yang digunakan Maman, yang disebut diperoleh dari seorang warga Kereng Bangkirai bernama JS, sosok yang juga terindikasi terkait aktivitas perjudian dan penyalahgunaan narkoba.

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat/Rajib Rijali
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |