Kota Bandung (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung memprakirakan sebagian besar wilayah Jawa Barat (Jabar) berpotensi mengalami hujan lebat sepanjang sepekan ke depan.
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu menjelaskan sejumlah fenomena atmosfer masih memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif di wilayah Jabar dalam beberapa hari ke depan.
“Gelombang atmosfer tipe Rossby masih aktif di wilayah Jawa Barat. Selain itu sirkulasi siklonik di Sumatera bagian selatan memicu belokan angin dan pertemuan angin (konvergensi) di beberapa wilayah Jabar,” ujar Teguh di Bandung, Selasa.
Teguh menjelaskan kondisi labilitas atmosfer yang berada pada kategori labil ringan hingga kuat juga turut mengindikasikan adanya peluang pertumbuhan awan konvektif pemicu cuaca ekstrem.
Baca juga: Wali Kota: Perhatikan kondisi cuaca saat libur Nataru di Bandung
"Kelembapan udara juga diperkirakan masih relatif tinggi pada lapisan 850-500 mb, yaitu berkisar antara 50-95 persen, didukung oleh suhu muka laut di perairan selatan Jawa yang relatif hangat,” katanya.
Berdasarkan hasil analisis model cuaca global hingga lokal dan data observasi, lanjut dia, BMKG menyimpulkan potensi hujan lebat dan angin kencang dapat terjadi dalam durasi singkat pada sejumlah wilayah Jabar.
Teguh mengatakan pihaknya juga mengeluarkan beberapa rekomendasi kepada masyarakat dan pemerintah daerah (pemda) terkait potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan pohon tumbang.
Baca juga: BMKG: Waspada cuaca ekstrem di semua wilayah NTT pada 8-14 Desember
“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan memperbarui informasi cuaca resmi dari BMKG. Pahami potensi bencana di lingkungan sekitar dan segera lakukan langkah pengurangan risiko,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan dalam menghadapi masa peralihan musim kemarau ke musim hujan tahun ini masyarakat diminta mewaspadai potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, angin kencang, dan kilat, yang mungkin terjadi secara tiba-tiba.
“Masyarakat diharapkan mengenali potensi bencana di lingkungannya dan mulai memahami cara mengurangi risiko bencana tersebut, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, bergotong royong menjaga kebersihan, dan menata lingkungan sekitarnya,” kata Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu.
Baca juga: BMKG: Waspadai cuaca ekstrem di Sumatera Utara pada 8-15 Desember
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































