BMKG minta waspadai cuaca ekstrem dan banjir

17 hours ago 3
terdeteksi adanya pola siklonik di wilayah Papua serta pertemuan massa udara di sekitar Maluku Utara

Ternate (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate, mengeluarkan peringatan dini untuk waspadai adanya cuaca ekstrem dan banjir di wilayah Maluku Utara (Malut), selama periode 9 hingga 15 Juni 2025.

"Berdasarkan hasil pemantauan terkini, terdeteksi adanya pola siklonik di wilayah Papua serta pertemuan massa udara di sekitar Maluku Utara. Fenomena ini diperkuat oleh aktivitas gelombang Kelvin yang turut memicu peningkatan pembentukan awan hujan di wilayah tersebut," kata Kepala Stasiun BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Sakimin di Ternate, Selasa.

Menurut Sakimin, kondisi atmosfer yang labil ini diperkirakan akan menyebabkan cuaca berawan hingga hujan ringan secara umum, dengan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang bersifat fluktuatif dan dapat terjadi pada pagi, siang, sore, malam, hingga dini hari.

Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang bisa muncul sebagai dampak turunan dari cuaca ekstrem ini. Potensi bencana tersebut meliputi banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, berkurangnya jarak pandang, hingga angin kencang.

Baca juga: Pusdalops: 104 rumah di Kabupaten Batubara rusak akibat cuaca ekstrem

Baca juga: BNPB: Longsor di Raja Ampat mengakibatkan 15 rumah rusak

Dirinya menyebut, berdasarkan tanggal dan wilayah terdampak untuk 9–10 Juni 2025, terdapat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Pulau Taliabu, Kepulauan Sula, dan sekitarnya.

Untuk 11–12 Juni 2025 di wilayah yang diperkirakan akan mengalami hujan intensitas sedang hingga lebat meliputi sebagian wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Kota Tidore Kepulauan, Kota Ternate, Halmahera Tengah, Pulau Taliabu, dan sekitarnya.

Sedangkan, 13–15 Juni 2025 terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan akan meluas dan mencakup sebagian besar wilayah Malut, termasuk Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Kota Tidore Kepulauan, Kota Ternate, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Pulau Taliabu, Kepulauan Sula, dan sekitarnya.

BMKG meminta seluruh pemangku kepentingan untuk mengambil langkah-langkah mitigasi guna meminimalkan risiko bencana.

Ia mengimbau pemerintah daerah untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan sistem pengelolaan sumber daya air agar mampu menghadapi lonjakan curah hujan dan dampak lainnya seperti pohon tumbang. Selain itu, koordinasi lintas sektor dan sinergi antarinstansi perlu ditingkatkan untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Baca juga: BMKG: Mayoritas kota besar diperkirakan hujan ringan-berawan hari ini

Baca juga: KKP imbau nelayan utamakan keselamatan di tengah cuaca ekstrem

Khusus kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Balai Wilayah Sungai Maluku Utara, dan Direktorat Lalu Lintas Polda Maluku Utara, BMKG mengingatkan pentingnya menjaga masyarakat dari aktivitas di zona rawan longsor, banjir, dan banjir bandang selama masa prospek cuaca ekstrem ini.

Di sisi lain, masyarakat diimbau untuk lebih mengenali potensi bencana yang ada di lingkungan masing-masing dan mulai melakukan tindakan preventif, seperti tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan lingkungan secara bergotong-royong, serta menata saluran drainase dan permukiman agar lebih aman terhadap risiko bencana.

BMKG mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk selalu mengikuti informasi cuaca resmi yang dikeluarkan oleh Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate serta tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi.

Dengan meningkatnya ancaman cuaca ekstrem, Sakimin menegaskan bahwa kesiapsiagaan adalah kunci utama dalam menghadapi bencana hidrometeorologi.

"Kami berharap seluruh pihak dapat bekerja sama dan terus siaga, demi keselamatan dan keamanan masyarakat di wilayah Maluku Utara," katanya.

Baca juga: BNPB bangun sumur bor antisipasi kekeringan di NTT

Baca juga: BPBD DKI tingkatkan kesiapsiagaan petugas hadapi potensi cuaca ekstrem

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |