Medan (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa bumi dengan Magnitudo 4,4 di Kabupaten Pidie, Aceh, terjadi akibat aktivitas sesar besar Sumatera pada segmen Aceh-Central.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar besar Sumatera pada segmen Aceh-Central," kata Kepala BBMKG Wilayah I Hendro Nugroho di Medan, Minggu.
Gempa bumi tektonik M.4,4 yang terjadi pada Minggu, pukul 18:28:23 WIB tersebut terletak pada koordinat 4.81° LU dan 96.11° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 27 km Barat Daya Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, pada kedalaman 5 km.
Baca juga: Anggota DPR dukung Sekolah Lapang Gempa bumi dan Tsunami
Berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi itu dirasakan di daerah Mane dan Mane geumpang - Pidie dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu), di daerah Aceh Jaya, Seulimeum, Kuta Malaka Aceh Besar dengan skala intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.
"Hingga pukul 18:47 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa belum ada kejadian gempa bumi susulan," katanya.
Baca juga: BMKG: Aktivitas Megathrust picu gempa dangkal di Nias Utara Rabu pagi
Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
Baca juga: Aceh Besar diguncang 47 kali gempa akibat aktivitas Sesar Seulimeum
Pewarta: Juraidi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025