Jakarta (ANTARA) - Perusahaan kemasan plastik, PT Blasfolie Internasional Indonesia bersama Suryanesia memasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap di pabrik Karawang, Jawa Barat, dengan kapasitas 730 kWp.
Melalui pemanfaatan PLTS atap ini, perusahaan tersebut dapat menghasilkan energi bersih sebesar 985.685 kWh dan mengurangi jejak karbon sebesar 773.171 kg CO2 tiap tahunnya.
"Sebagai bagian dari komitmen kami untuk mewujudkan green production factory, kami ingin berperan aktif dalam meminimalisir dampak lingkungan dan memperkuat kontribusi positif bagi masyarakat," kata Direktur PT Blasfolie Internasional Indonesia Kennie Angesty dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Bali andalkan PLTS Atap antisipasi cadangan listrik kurang
Langkah ini, lanjut Kennie, sejalan dengan visi jangka panjang perusahaan dalam menerapkan proses produksi yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan, sekaligus mendukung perusahaan untuk mengoptimalkan biaya listrik.
Inisiatif itu juga menjadi bagian dari upaya perusahaan untuk menerapkan praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) yang berkelanjutan.
Di sisi lain, CEO Suryanesia Rheza Adhihusada menuturkan sistem PLTS atap ini dapat beroperasi penuh dengan waktu pembangunan yang relatif singkat.
Kolaborasi ini menjadi penanda komitmen dalam menawarkan solusi penghematan biaya dan go green bagi industri, agar pelanggan dapat menghemat biaya listrik dengan mudah, lugas, dan tanpa investasi.
PLTS menjadi salah satu komitmen Indonesia untuk mewujudkan energi terbarukan.
Baru-baru ini, Pemerintah Indonesia mengantongi pendanaan sebesar 60 juta dolar AS atau setara Rp994,68 miliar (kurs Rp16.578) dari tiga mitra internasional guna membangun PLTS Terapung Saguling di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
PLTS Terapung Saguling merupakan bagian dari kemitraan Just Energy Transition Partnership (JETP), yang merupakan upaya bersama antara Pemerintah Indonesia dan International Partners Group (IPG), termasuk Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ).
JETP Indonesia diluncurkan pada 2022 untuk memobilisasi modal guna mempercepat transisi energi bersih di Indonesia dan memfasilitasi penyebaran energi bersih yang terjangkau, sehingga menguntungkan perekonomian Indonesia.
Baca juga: Kementerian ESDM: Program PLTS Atap mendongkrak industri modul surya
Baca juga: Suryanesia sediakan solusi PLTS atap tanpa investasi
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025