Jakarta (ANTARA) - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM mengungkapkan, sejumlah negara Eropa mulai melakukan penjajakan kerja sama dengan Indonesia pasca penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA).
"Sudah (ada penjajakan), jadi ada beberapa negara yang memang juga karena pada saat kita bicara tentang IEU-CEPA, itu dari masing-masing artikelnya itu ada yang memang mereka sepakati hanya dengan secara komunal dari Uni Eropa-nya dengan mewakili anggotanya, tapi ada juga beberapa yang harus disepakati (deal) satu per satu," ujar Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan di Jakarta, Selasa.
Nurul menambahkan, memang ada pendekatan yang secara multilateral lewat Uni Eropa, ada juga yang bilateral secara government-to-government (G2G) antara Indonesia dengan yang negara Eropa yang bersangkutan misalnya, termasuk kalau ada perjanjian tentang pelindungan investasi yang khusus9 antara negara tertentu dengan Indonesia, itu juga dibahas di sana.
"Tapi memang sudah ada yang melakukan penjajakan (approach) ke kita, bahkan bukan cuma yang dari Uni Eropa, negara Eropa yang di luar dari keanggotaan Uni Eropa pun mulai mendalami dan menjajaki kerja sama dengan kita misalnya Swiss," katanya.
Baca juga: RI-Slovenia sepakat perkuat kerja sama ekonomi dengan I-EU-CEPA
Swiss juga sudah punya perjanjian dengan Indonesia dan mereka sudah ada indikasi bahwa akan memanfaatkan itu untuk meningkatkan investasi Swiss di Indonesia.
Terkait sektor, Nurul mengatakan bahwa negara-negara Eropa yang melakukan penjajakan tersebut belum mengungkapkannya (disclose) secara spesifik.
"Sektornya masih belum mereka disclose secara spesifik apa, tapi kalau saya boleh menduga, biasanya mereka ada di sektor makanan dan minuman (food and beverage), kemudian mungkin sektor lainnya adalah yang mereka sangat tertarik di energi baru terbarukan," katanya.
Sebagai informasi, - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani membidik pertumbuhan investasi dari negara-negara Eropa ke Indonesia hingga 20 persen per tahun imbas penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA).
Baca juga: Menko IPK: Kerja sama RI-Swiss dukung infrastruktur berkelanjutan
Rosan menjelaskan bahwa dalam kurun waktu 2020–2025, pertumbuhan investasi dari Uni Eropa ke Indonesia berada di rata-rata 15 persen, dengan total investasi selama 2020–2025 kurang lebih 14,5 miliar dolar AS.
Pertumbuhan sebesar 20 persen tersebut, kata dia, diharapkan terjadi dengan adanya IEU-CEPA yang sudah final.
Baca juga: BKPM: Hilirisasi berpotensi serap investasi 618 miliar dolar AS
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.