Berpulangnya sang "riffmeister" Seringai, Ricky Siahaan

2 days ago 10

Jakarta (ANTARA) - Kabar duka menyelimuti band metal legendaris Seringai yang kehilangan sang riffmeister-nya, Ricky Siahaan karena tutup usia.

Sosoknya dikenal sebagai salah satu pionir di skena musik keras Tanah Air. Tak hanya dikenal sebagai gitaris berkarakter dengan riff-riff ikoniknya bersama Seringai, ia juga pernah berperan sebagai jurnalis musik senior.

Ricardo Bisuk Juara Siahaan atau akrab disapa Ricky lahir di Tanjung Pandan, Belitung pada 5 Mei 1976.

Ricky menggemari musik cadas lewat band rock dan metal seperti Mötley Crüe, Iron Maiden, dan Metallica.

Baca juga: Gitaris Seringai Ricky Siahaan meninggal dunia di usia 48 tahun

Kecintaannya pada musik tumbuh semakin kuat saat duduk di bangku sekolah menengah, dirinya mulai memperdalam belajar gitar.

Ricky mulai terjun di dunia musik membentuk band bernama Chapter 69 pada 1995, bersama dua teman sekolahnya, yakni Deddy Mahendra Desta dan Cliff Rompies. Dari sinilah membawa Ricky mulai bergaul dengan berbagai band dan komunitas musik.

Ricky sempat singgah dengan band hardcore Buried Alive, dan pada 1999 dia bergabung sebagai gitaris Stepforward dan mereka merilis sebuah album bertajuk "Stories of Undying Hope" pada 2001.

Hingga pada 2002, Ricky dan Arian Arifin (Arian13) yang merasa saling cocok selera musiknya membentuk grup band Seringai.

Baca juga: Raisa kenang kedekatan dengan mendiang Ricky Seringai

Band ini melibatkan Arian13 sebagai vokalis, Edy Khemod sebagai drummer, Ricky Siahaan sebagai gitaris, dan Toan sebagai pemain bass namun mengundurkan diri dan posisinya digantikan oleh Sammy Bramantyo.

Tak hanya sebagai gitaris, Ricky juga berperan sebagai komposer, dan produser bersama Seringai, telah menghasilkan satu mini album (EP) berjudul "High Octane Rock" pada 2004, serta tiga album penuh yaitu "Serigala Militia" (2007), "Taring" (2012), dan "Seperti Api" (2018).

Perjalanan Seringai sebagai band metal tak berhenti di dalam negeri, namun mereka juga dikenal penikmat musik luar negeri. Bahkan Seringai pernah dipercaya jadi band pembuka untuk konser Metallica di Jakarta pada 2013, sebagai salah satu pencapaian besar mereka.

Mendiang Ricky juga pernah terjun berkarir di industri media, di mana ia pernah bekerja sebagai produser di stasiun radio MTV On Sky atau kini menjadi Trax FM pada 2002.

Kemudian, menjadi editor majalah Rolling Stone Indonesia pada 2005, hingga majalah tersebut tutup pada 2017 dengan jabatan terakhir managing editor.

Baca juga: Band NTRL kenang Ricky Seringai sosok rendah hati

Musisi atau personel band Teenage Death Star, Sir Dandy saat ditemui usai melayat di Rumah Duka RSPAD Gatot Subroto Jakarta, mengenang mendiang Ricky Siahaan sebagai sosok "realita" bagaimana musisi di Jakarta tidak hanya menggeluti dunia musik saja, namun juga mengerjakan banyak hal dan sangat positif karena memberi banyak inspirasi.

Sosok mendiang bukan hanya dikenal sebagai gitaris band Seringai, tetapi juga sebagai pribadi yang menginspirasi, yang sempat aktif sebagai jurnalis musik.

Dalam kesempatan yang sama, personel band Homicide mengenang sosok Ricky sebagai seorang yang tidak hanya berkontribusi besar dalam dunia musik, tetapi juga sebagai pendukung memberikan kesempatan band-band baru, salah satunya ketika masih menjadi jurnalis lewat tulisannya menuliskan reviewnya sebagai masukan.

Sebagai penulis lagu sekaligus gitaris Seringai selama bertahun-tahun, Ricky Siahaan juga telah menorehkan jejak musikal lewat riff-riff tajam khas yang melekat kuat dalam setiap lagu band tersebut.

Menurut vokalis band Pee Wee Gaskins (PWG), Dochi Sadega mendiang Ricky Seringai dikenal dengan julukan "riffmeister" karena suara gitarnya yang gahar.

Baca juga: Dochi Pee Wee Gaskins merasa kehilangan sosok mendiang Ricky Seringai

"Seringai cuma butuh satu gitaris buat suaranya seberat itu tidak perlu dua gitaris," katanya saat ditemui di Jakarta.

Ricky Siahaan mengembuskan nafas terakhirnya pada usia 48 tahun pada Sabtu, 19 April 2025 pukul 21.30 di Tokyo, Jepang.

Berdasarkan keterangan resmi tim medis setempat, almarhum mengalami serangan jantung tidak lama setelah tampil bersama Seringai dalam acara Gekiko Fest, bagian dari rangkaian Wolves of East Asia Tour 2025 di Taiwan dan Jepang.

Jenazah Ricky Siahaan akan dikebumikan di Pemakaman San Diego Hills pada Sabtu 26 April 2025.

"Selamat jalan chainsaw, riffmeister, sampai kita berjumpa kembali. Selalu, selalu, selamanya," tulis unggahan Seringai di media sosialnya.

Baca juga: Seringai buka konser Metallica

Sejumlah karangan bunga ucapan belasungkawa di persemayaman mendiang Ricky Siahaan gitaris Seringai, di Rumah Duka Sentosa. (ANTARA/Instagram/rickysiahaan)

Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |