Berinovasi dengan AI: Dorong Valuasi Bisnis Perusahaan Teknologi Menuju Jenjang Berikutnya

7 hours ago 5

Barcelona, Spanyol, (ANTARA/PRNewswire)- James Chen, President, Huawei Carrier Business, menyampaikan presentasi berjudul "Berinovasi dengan AI: Dorong Valuasi Bisnis Perusahaan Teknologi Menuju Jenjang Berikutnya". Target utama dari transformasi ini adalah menciptakan valuasi bisnis.

Setelah perkembangan pesat teknologi seperti 5.5G, komputasi awan, dan AI, operator telekomunikasi beralih dari penyedia layanan koneksi internet menjadi penyedia layanan digital. Maka, Huawei mengemukakan model "Lima Satu" guna mendukung transformasi tersebut. Lewat Inisiatif ini, Huawei membantu perusahaan telekomunikasi merombak bisnis, aktivitas operasional dan pemeliharaan (O&M), serta infrastruktur. Dengan demikian, perusahaan telekomunikasi dapat memanfaatkan peluang transformasi dan terus menciptakan valuasi bisnis.

Satu model monetisasi: Membangun model baru untuk memonetisasi pengalaman jaringan yang berbeda-beda

Skenario layanan personal yang baru kini tengah bermunculan, seperti livestreaming, perjalanan bisnis, dan gaming. Pelanggan seluler pun menginginkan pengalaman jaringan dan skenario layanan yang berbeda-beda. Agar dapat memonetisasinya, operator seluler harus memiliki model layanan baru yang didukung teknologi terkini.

AI bisa membantu operator seluler untuk merekomendasikan paket layanan dengan tepat kepada para pelanggan. Lebih lagi, AI dapat menyesuaikan pengalaman jaringan agar memenuhi kebutuhan pengguna, serta menampilkan hasil peningkatan layanan secara intuitif kepada pengguna secara langsung.

Hingga saat ini, lebih dari 35 operator seluler di seluruh dunia telah mengadopsi model monetisasi pengalaman jaringan dengan sistem penetapan tarif berbasiskan kecepatan dan pengalaman jaringan.

Satu akses layanan: Membangun layanan AI di rumah yang mendukung interaksi multiformat

Rumah kini menjadi lebih cerdas. Operator seluler dapat menawarkan layanan personal dengan membangun portal layanan rumah pintar yang terintegrasi, serta beralih dari penyedia layanan pita lebar menjadi penyedia layanan AI.

Di Tiongkok dan Korea Selatan, misalnya, operator seluler memperkenalkan pusat layanan AI rumah yang dilengkapi agen AI. Pusat layanan AI ini terhubung dengan berbagai perangkat rumah pintar melalui interaksi multiformat sehingga cepat mengaktifkan aplikasi cerdas di komputasi awan berdasarkan niat pengguna.

Satu platform komputasi awan: Mengelola platform komputasi awan untuk layanan B2B

Untuk menangkap peluang transformasi teknologi digital dan pintar di berbagai industri, operator seluler harus menawarkan platform komputasi awan yang menggabungkan berbagai layanan untuk skenario layanan B2B. Platform tersebut harus dilengkapi fitur-fitur baru seperti cloud marketplace dan intelligent code generation. Fitur-fitur ini akan mempercepat integrasi operator seluler dengan ekosistem, serta membantu para pengembang aplikasi untuk berinovasi dan meluncurkan aplikasi.

Salah satu operator seluler di Afrika Utara berhasil memakai platform multi-cloud untuk mendukung transformasi digital di ribuan perusahaan dan pelanggan di lebih dari 10 industri.

Satu model dasar AI di sektor telekomunikasi: Melansir agen AI dan digital twin yang bersifat umum

Teknologi AI yang berbasiskan model dasar membantu operator seluler untuk merombak O&M. Dengan membangun digital twin dari jaringan dan layanan, operator seluler bisa mengubah data dan skenario menjadi pengetahuan dan kemampuan. Selanjutnya, operator seluler dapat mengintegrasikan teknologi model dasar AI di sektor telekomunikasi dengan digital twin atau agen AI, serta melatih dan mengoptimalkan model-model AI tersebut. Dengan demikian, teknologi AI menyatu dengan O&M.

Dalam sebuah studi kasus O&M pintar, teknologi AI mampu mendiagnosis dan memperbaiki kerusakan jaringan dengan cepat. Hasilnya, penanganan kerusakan dipersingkat menjadi kurang dari 30 menit.

Satu arsitektur sinergis: Membangun infrastruktur untuk kolaborasi seluruh elemen

Pada era AI, infrastruktur komunikasi akan mencakup berbagai sumber daya, termasuk jaringan, penyimpanan data, komputasi awan, dan sumber daya komputasi. Maka, arsitektur telekomunikasi harus mengintegrasikan semua elemen tersebut.

Arsitektur ini harus mendukung tiga fitur berikut: Konektivitas cerdas, agar operator seluler dapat memberikan jaminan deterministik dan koneksi lancar bagi pelanggan; komputasi awan yang cerdas, mendukung daya komputasi heterogen secara terdistribusi, serta menyediakan layanan komputasi awan dan layanan komputasi cerdas sesuai permintaan; kolaborasi cerdas yang menyinergikan semua elemen sumber daya mulai dari perencanaan hingga tahap operasional.

Sebagai penutup, James Chen menjelaskan, berinovasi dengan AI akan mempercepat transformasi operator seluler menjadi perusahaan teknologi. Dengan produk dan solusi unggulan, Huawei berkolaborasi dengan klien untuk merombak bisnis, O&M, serta infrastruktur sehingga valuasi bisnis yang lebih besar dapat terwujud pada era AI.

SOURCE HUAWEI

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |