Berdayakan lansia, PWRI sinergikan Program Sidaya Kemendukbangga

4 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) menyinergikan Program Lansia Berdaya (Sidaya) dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN ke dalam Sekolah Lansia untuk memberdayakan mereka agar tetap produktif di masa tua.

Ketua Umum PB (Pengurus Besar) PWRI Prapto Hadi dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, menyebutkan PWRI telah menerapkan delapan dimensi lansia tangguh yang dikembangkan Kemendukbangga/BKKBN ke dalam salah satu materi Sekolah Lansia.

"Jumlah lansia yang terbilang cukup besar ini merupakan potensi yang bisa dimanfaatkan untuk membangun bangsa dan negara, contohnya para pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki pendidikan baik, bergelar sarjana, dan berpengalaman, sehingga tetap bisa berkontribusi terhadap bangsa dari segala sisi," katanya.

Selain dalam bidang sosial, budaya, hingga ekonomi, sumbangan yang bisa diberikan oleh lansia yakni membina generasi muda agar kelak menjadi lansia sehat dan sejahtera.

"Dinamika global dewasa ini kurang kondusif, begitu pula lingkungan alam, sosial, dan ekonomi. Untuk itu, kehadiran lansia tetap dibutuhkan di era sekarang dan ke depan," ujar dia.

Prapto juga menyambut baik pembentukan 80 ribu Koperasi Merah Putih berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025. Kehadiran koperasi ini dapat memberdayakan desa sebagai pilar pembangunan ekonomi menuju Indonesia Emas 2045, yang sekaligus dapat meningkatkan produktivitas ekonomi dalam keluarga.

Baca juga: Kemendukbangga asah produktivitas lansia dukung ekonomi lewat Sidaya

Kemendukbangga/BKKBN memiliki satu entitas yakni kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) yang mengadakan pelatihan-pelatihan keterampilan berusaha. Untuk itu, PWRI dapat dilibatkan dalam usaha tersebut agar turut mewujudkan lansia mandiri dan berdaya.

"Dengan adanya bantuan pemerintah ke desa yang cukup besar, serta koperasi yang akan dihidupkan, kami usul pembangunan di desa agar ditingkatkan dengan program industri hilirisasi," tuturnya.

Sementara itu, Mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih Garingging juga menyarankan agar penyuluh di desa bisa diambil dari tenaga pensiunan, mengingat para pensiunan masih bisa menjadi kekuatan luar biasa untuk membangun bangsa.

"Umur itu hanya statistik, bukan menjadi halangan untuk tetap berkarya, jadi, jangan lihat umur karena lansia harus menjadi aset pembangunan. Sebagai aset pembangunan, maka layak mereka mendapat layanan yang optimal," ujar dia.

PWRI mengadakan perayaan Paskah Bersama tahun 2025 bersama Organisasi Pensiunan Instansi (OPI) kementerian/lembaga yang bertujuan agar lansia tetap sehat dan produktif sehingga tetap berkontribusi bagi bangsa.

Perayaan tersebut berlangsung pada Kamis (15/5) di Jakarta, mengangkat tema "Damai Sejahtera Kristus Di Tengah Keluarga", dengan Sub tema "Lansia Ada dan Berguna, Membawa Terang, Kasih dalam Keluarga serta Sesama".

Baca juga: ASABRI menghadirkan program sekolah lansia untuk peserta pensiun

Baca juga: Memfasilitasi lansia berkarya dan berdaya guna

Baca juga: IPADI: Lansia sehat dan berdaya wujudkan visi Indonesia Emas 2045

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |