Bengkayang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bengkayang melalui Kantor Kementerian Agama memperkuat ukhuwah, persaudaraan, dan toleransi antarumat beragama dalam Bingkai NKRI di wilayah perbatasan melalui focus group discussion (FGD), Jumat.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang, H. Damsir menyampaikan, kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah dan tokoh agama dalam memperkuat nilai-nilai kerukunan, baik secara internal umat seagama maupun antarumat beragama.
“Penyuluh agama adalah garda terdepan dalam menjaga stabilitas sosial keagamaan di masyarakat. FGD ini menjadi sarana strategis untuk menyatukan visi menjaga kerukunan, serta meneguhkan sikap toleransi di tengah dinamika kehidupan berbangsa,” ujar Damsir.
Dia juga mengajak tokoh agama, pimpinan pondok pesantren, dan penyuluh agama untuk proaktif dalam melakukan deteksi dini terhadap potensi gesekan di masyarakat dan mengedepankan dialog serta musyawarah sebagai solusi penyelesaian konflik.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bengkayang, H. Ramli Umar mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan tindakan sendiri atas berbagai isu keagamaan yang berkembang, dan mempercayakan sepenuhnya kepada pihak berwenang.
Ia juga menekankan pentingnya mengenali ciri-ciri ajaran menyimpang yang tidak sesuai dengan ajaran Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah. Menurutnya, MUI pusat telah mengeluarkan lebih dari 300 fatwa terkait kelompok menyimpang di Indonesia.
“Khusus persoalan kelompok keagamaan yang saat ini viral di Kubu Raya, MUI Bengkayang telah berkoordinasi dengan MUI Kalbar dan menyerahkannya ke pusat untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan FKUB Bengkayang, HB. Sudjoko, menyampaikan bahwa toleransi dan perbedaan adalah kekuatan Indonesia. Ia mengingatkan agar seluruh elemen masyarakat terus menjaga komunikasi lintas agama dan budaya demi menciptakan suasana yang aman dan damai.
“Provinsi Kalbar khususnya Kota Singkawang yang berbatasan langsung dengan Bengkayang, dikenal sebagai salah satu wilayah paling toleran di Indonesia. Ini harus kita jadikan contoh dan terus kita pertahankan,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi langkah cepat pemerintah dan kepolisian dalam merespons insiden intoleransi di Kubu Raya agar tidak meluas menjadi konflik sosial.
Pewarta: Narwati
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.