Benarkah WFH lebih berdampak positif bagi pekerja perempuan?

5 days ago 10

Jakarta (ANTARA) - Bekerja dari rumah atau work from home (WFH) kian populer dilakukan oleh para pekerja, khususnya setelah pandemi COVID-19 melanda.

Sebagian orang menilai bekerja dari rumah lebih efektif karena tidak perlu melakukan perjalanan pulang pergi ke kantor sehingga produktivitas kerja pun meningkat.

Penelitian baru-baru ini yang dilakukan tim peneliti dari Universitas Melbourne pun mengungkapkan bahwa bekerja dari rumah lebih meningkatkan kesehatan mental perempuan dibandingkan laki-laki, khususnya pada perempuan dengan kondisi mental kurang baik.

Penelitian itu dilakukan dengan menganalisis data lebih dari 16.000 pekerja di Australia selama 20 tahun berdasarkan Survei Household, Income and Labour Dynamics in Australia (HILDA), sebagaimana dimuat Science Alert.

Peneliti lalu memperhitungkan pola pengaturan bekerja dari rumah, waktu perjalanan ke kantor, serta perubahan besar dalam hidup pekerja seperti pindah pekerjaan atau kelahiran anak

Hasilnya menunjukkan bekerja dari rumah bagi perempuan dengan model hybrid atau campuran (dalam seminggu hanya 1–2 hari ke kantor, sisanya bekerja dari rumah) mampu mendongkrak kesehatan mental secara signifikan.

Bagi perempuan dengan kondisi kesehatan mental yang buruk, pola kerja hybrid tersebut mampu mendongkrak kesehatan mental yang dapat disetarakan seperti mendapatkan tambahan pendapatan rumah tangga sebesar 15 persen.

Menariknya, keuntungan bekerja hybrid bagi perempuan tersebut bukan semata karena tidak harus menempuh perjalanan ke kantor, melainkan dari aspek lain seperti berkurangnya tekanan kerja dan kemudahan menyeimbangkan antara pekerjaan dan urusan rumah tangga

Sebaliknya, hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu tempuh perjalanan ke kantor (commute) lebih membawa pengaruh kesehatan mental terhadap laki-laki.

Bagi laki-laki dengan kondisi mental yang sudah buruk, menambah waktu tempuh perjalanan ke kantor selama setengah jam dapat menurunkan kondisi kesehatan mental, yang dampaknya sama seperti penurunan penghasilan rumah tangga sebesar 2 persen.

Meski demikian, bekerja dari rumah baik itu beberapa hari atau penuh dalam seminggu tidak menunjukkan efek positif maupun negatif yang signifikan terhadap kesehatan mental laki-laki.

Hasil penelitian itu menggarisbawahi bahwa bekerja dari rumah dapat meningkatkan kesejahteraan secara signifikan pada perempuan, sementara pengurangan waktu tempuh ke kantor dapat memberikan dampak positif pada laki-laki.

Selain itu, bekerja dari rumah juga memberikan manfaat paling besar bagi pekerja dengan kondisi kesehatan mental yang kurang baik karena kemampuan mereka menghadapi stres lebih terbatas.

Baca juga: 7 tips produktif bekerja dari rumah agar tetap efisien dan fokus

Baca juga: Olahraga yang dapat dilakukan saat beraktivitas di rumah saja

Baca juga: Jakarta sudah aman, Pramono minta kebijakan WFH dicabut

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |