Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengintegrasikan Lembaga Farmasi Tentara Nasional Indonesia (LAFI TNI) Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU) serta Lembaga Biologi dan Vaksin (LABIOVAK) TNI AD ke dalam satu komando di bawah Pusat Farmasi Pertahanan, Badan Pemeliharaan dan Perawatan Pertahanan (Baharwathan) Kemenhan.
"Alih komando dan pengendalian yang terhitung per 1 Oktober 2025 ini untuk tata kelola yang lebih baik dan efisien," ujar Wakil Menteri Pertahanan Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Dengan demikian, ia menyebutkan nantinya obat-obatan dan vitamin yang diproduksi tidak hanya digunakan untuk mendukung para prajurit, tetapi juga untuk mendukung seluruh masyarakat Indonesia.
Adapun saat ini berbagai vitamin yang diproduksi Pusat Farmasi Pertahanan salah satunya diberikan bagi para prajurit TNI yang sedang mempersiapkan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 TNI.
Donny menilai integrasi tersebut menjadi simbol lahirnya kekuatan baru bagi pembangunan farmasi pertahanan Indonesia sekaligus mewujudkan tata kelola yang lebih efisien dengan seluruh sumber daya manusia (SDM), sarana produksi, dan rantai distribusi yang kini terkoordinasi di bawah satu kepemimpinan.
"Efisiensi yang terwujud tidak hanya meningkatkan kualitas pengelolaan, tetapi juga memperluas ruang bagi terjalinnya kolaborasi yang lebih erat antarmatra TNI," ungkapnya.
Melalui koordinasi yang terpadu, kata dia, kegiatan riset, pengembangan, hingga produksi obat dan vitamin dapat dilaksanakan secara selaras, terarah, dan bebas dari tumpang tindih.
Baca juga: BPOM gandeng Kemenhan atasi harga obat mahal
Seiring dengan meningkatnya kapasitas produksi, menurutnya, biaya obat per unit pun dapat ditekan sehingga harga yang ditawarkan menjadi lebih terjangkau.
Dia mengatakan bahwa upaya tersebut bertujuan agar masyarakat yang membutuhkan dapat memperoleh akses terhadap obat dan vitamin dengan lebih mudah tanpa mengurangi mutu dan kualitasnya.
"Pada akhirnya langkah ini meneguhkan komitmen pembangunan kedaulatan farmasi pertahanan yang mampu memenuhi kebutuhan prajurit ataupun masyarakat dengan sepenuhnya mengandalkan kemampuan bangsa sendiri," ucap Donny.
Selain itu, dirinya menyampaikan penyatuan komando dan pengendalian LAFI TNI merupakan wujud simbolis dari tekad bersama dalam membangun farmasi pertahanan yang kuat dan mandiri.
Kedaulatan sejati, kata dia, hanya dapat terwujud melalui kerja sama, sinergi, dan kesungguhan seluruh elemen bangsa.
"Dengan semangat kebersamaan tersebut, farmasi pertahanan Indonesia akan semakin kokoh serta memberikan manfaat nyata bagi prajurit dan masyarakat," ujarnya menambahkan.
Untuk itu, Donny mengajak seluruh jajaran agar senantiasa bekerja dengan penuh semangat, menjunjung tinggi inovasi, serta menjaga kualitas dan integritas dalam setiap langkah pengabdian.
Baca juga: Kemenkop: Hibah obat dari Kemenhan tingkatkan layanan kesehatan publik
Baca juga: Kemenhan serahkan 4,8 juta vitamin untuk 100 SPPG di Jakarta
Baca juga: Menkes sebut biosekuriti bentuk pertahanan baru lindungi negara
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.