BBKSDA: Gunung Tangkuban Parahu habitat asli macan tutul

1 week ago 5
Temuan jejak kaki, laporan masyarakat, hingga hasil pengamatan dengan drone thermal menunjukkan arah pergerakan satwa tersebut menuju kawasan hutan lindung di kaki Gunung Tangkuban Parahu

Bandung (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat memastikan kawasan kaki Gunung Tangkuban Parahu merupakan habitat asli macan tutul yang saat ini sedang dicari setelah lepas dari kandang karantina di Lembang Park and Zoo, Kabupaten Bandung Barat.

Humas BBKSDA Jawa Barat Eri Mildranaya mengatakan berdasarkan penelitian ilmiah yang dilakukan di kawasan tersebut, populasi macan tutul memang sudah tercatat.

“Perlu diketahui bahwa kaki Gunung Tangkuban Parahu merupakan habitat asli macan tutul. Berdasarkan penelitian, di kawasan itu sudah ada sembilan ekor yang tertangkap kamera,” kata Eri di Bandung, Senin.

Eri menambahkan temuan jejak kaki, laporan masyarakat, hingga hasil pengamatan dengan drone thermal menunjukkan arah pergerakan satwa tersebut menuju kawasan hutan lindung di kaki Gunung Tangkuban Parahu.

Baca juga: BBKSDA Jabar perluas pencarian macan tutul kabur ke Tangkuban Parahu

“Kami menyasar lokasi rumah-rumah warga dan kandang ternak di sekitar jalur pergerakan. Jejak terakhir ditemukan di gubuk dan lahan pertanian yang mengarah ke kawasan hutan lindung. Maka kami simpulkan dugaan kuat macan tutul sudah berada di dalam kawasan,” ujarnya.

Koordinator Tim Pencarian, Ujang Acep, menambahkan bahwa daya jelajah macan tutul bisa mencapai 400 hektare sehingga kemungkinan besar satwa tersebut telah cukup jauh masuk ke hutan sejak dua hari terakhir.

Baca juga: Penanganan macan tutul yang kabur di Lembang tak boleh main-main

“Kalau sudah dua hari lebih, kemungkinan besar sudah cukup jauh masuk ke hutan. Kami simpulkan macan tutul sudah mengarah ke kaki Gunung Tangkuban Parahu,” kata Ujang.

Menurut Ujang, pencarian kini difokuskan menggunakan teknologi drone thermal yang diterbangkan setiap malam. Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang apabila mendapati keberadaan satwa itu.

“Masyarakat tidak perlu waswas. Macan tutul tidak agresif menyerang, justru selalu mencari celah untuk bersembunyi dan menghindar,” katanya.

Baca juga: Macan tutul lepas dari Lembang Park and Zoo ke hutan Tangkuban Parahu

Baca juga: BBKSDA gunakan drone thermal untuk cari macan tutul lepas di Lembang

Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |