Baznas sukses berdayakan UMKM binaan hingga raup Rp700 juta per bulan

3 months ago 39

Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melalui Baznas Microfinance Desa (BMD) berhasil memberdayakan Sutisna, mustahik di Desa Tegalwaru, Bogor, Jawa Barat, yang berhasil meraup omzet hingga Rp700 juta per bulan dari usaha tas selempang wanita.

Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan melalui keterangan di Jakarta, Selasa, mengatakan keberhasilan Sutisna menjadi bukti nyata bahwa zakat yang dikelola secara produktif dapat menjadi solusi strategis dalam pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi umat.

"Baznas tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga membina agar mustahik dapat tumbuh menjadi muzaki. Ini adalah bagian dari ikhtiar Baznas dalam memberantas kemiskinan di Indonesia," katanya.

Baca juga: Baznas bantu kembangkan usaha mustahik di Mojokerto lewat Program BMD

Saidah menekankan Baznas berkomitmen untuk terus memperluas program pemberdayaan melalui Program Baznas Microfinance Desa, dengan harapan agar lebih banyak pelaku usaha kecil di pelosok Indonesia bisa meraih kemandirian serupa.

"Apa yang telah dilakukan Pak Sutisna hingga usahanya sukses sangat luar biasa. Kami berharap program-program Baznas seperti BMD ini dapat terus memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Dengan zakat yang dikelola secara tepat, kami yakin bisa membantu mustahik pelaku UMKM menuju kemandirian ekonomi," ujarnya.

Sementara itu, penerima manfaat (mustahik) BMD, Sutisna menyampaikan rasa syukur atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan oleh Baznas untuk mengembangkan usahanya yang telah dirintis sejak 2019.

"Awalnya saya hanya punya dua mesin jahit dan mengerjakan semuanya sendiri. Setelah ada tambahan modal dari Baznas pada tahun 2022, saya bisa tambah bahan baku dan pekerja. Sekarang omzet yang saya dapatkan bisa mencapai Rp300–Rp700 juta per bulan," ujarnya.

Dengan memanfaatkan platform penjualan digital, Sutisna berhasil memperluas pasar hingga ke luar daerah.

Ia memproduksi berbagai jenis tas wanita dengan bahan premium dan mengikuti tren pasar. Strategi ini membuat permintaan produknya terus meningkat.

Tidak hanya fokus pada keuntungan, Sutisna juga turut memberdayakan warga desa di lingkungannya sebagai karyawan dan memberikan pelatihan menjahit agar memiliki keahlian yang bisa menunjang ekonomi keluarga.

Baca juga: BAZNAS luncurkan Microfinance Desa bantu pelaku UMKM kembangkan usaha

Baca juga: Baznas resmikan BMD di Tulungagung, bantu kemandirian usaha mustahik

"Saya memulai usaha ini benar-benar dari nol. Saat itu, mencari pekerjaan sangat sulit. Kebetulan di lingkungan Desa Tegalwaru banyak pengrajin tas, jadi saya mencoba terjun langsung memproduksi sendiri. Alhamdulillah, kini usaha ini berkembang dan bisa mempekerjakan sekitar 53 orang," ungkapnya.

Oleh karena itu, Sutisna mengucapkan terima kasih kepada Baznas, serta para pemberi zakat atau muzaki yang menyalurkan zakatnya melalui Baznas, sehingga dirinya bisa menjadi pengusaha seperti sekarang ini.

Ia berharap keberhasilan usahanya bisa menginspirasi pelaku usaha kecil lainnya. "Mari cintai produk dalam negeri. Meskipun berasal dari desa kecil, produk kami memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk impor," ucap Sutisna.

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |