Basarnas: Operasi evakuasi korban Ponpes Al Khoziny berstandar internasional

2 months ago 14

Jakarta (ANTARA) - Basarnas menegaskan operasi evakuasi korban runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dilakukan dengan standar internasional yang terhubung langsung dengan jaringan pencarian dan pertolongan dunia.

Kepala Basarnas Mohammad Syafii dalam konferensi pers yang diikuti dari Jakarta, Senin, mengatakan bahwa operasi di lokasi reruntuhan tidak bisa dilakukan terburu-buru meski keluarga korban berharap proses penyelamatan berlangsung cepat.

“Banyak keluarga ingin cepat karena melihat alat sudah lengkap, tetapi ada hal yang diperhitungkan. Operasi ini mengikuti prosedur keselamatan sesuai standar internasional,” ujarnya di hadapan pewarta di posko tanggap darurat itu.

Syafii menjelaskan sejak hari pertama kejadian 29 September, Basarnas melakukan asesmen struktur bangunan yang roboh dengan pola "pancake collapse", yaitu runtuhan bertingkat dari lantai atas hingga dasar yang menyatu rapat.

Dari hasil asesmen, jalur evakuasi hanya memungkinkan dibuka dari bawah ke atas. Langkah itu ditempuh agar penyelamatan tetap aman bagi korban maupun tim penyelamat.

Syafii menyebutkan dalam operasi hari kedua tim mampu mendeteksi 15 korban, dengan tujuh di antaranya berhasil diselamatkan. Sejumlah korban selamat juga mendapat suplai makanan dan minuman sebelum dievakuasi.

Baca juga: BNPB: Tahap akhir evakuasi ponpes Al Khoziny, 10 korban lagi

Menurut dia, aplikasi pemantau operasi Basarnas terhubung dengan jaringan International Search and Rescue (INSARAG), sehingga seluruh langkah yang diambil di lapangan termonitor secara internasional.

“Basarnas adalah satu dari tiga negara di Asia yang tergabung dalam INSARAG. Karena itu, semua tindakan kami mengacu pada pedoman internasional,” katanya.

Data dari posko tanggap darurat di Sidoarjo itu per Senin pukul 18.38 WIB mencatat jumlah 169 orang dievakuasi. Di antaranya sebanyak 104 orang dievakuasi selamat dalam penanganan medis dan selebihnya meninggal dunia.

Selain itu, tim SAR gabungan menemukan total enam potongan tubuh yang kini masih dalam tahap identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya.

Jumlah korban tersebut masih dimungkinkan bertambah ataupun berkurang mengingat proses asesmen di lapangan yang masih dinamis.

"Operasi yang dilaksanakan Basarnas bisa saya pertanggungjawabkan baik secara nasional maupun internasional," kata Syafii.

Baca juga: Wagub Jatim: Fokus saat ini penyelamatan korban Ponpes Al Khoziny
Baca juga: Cegah tragedi ambruk bangunan, Menko PM bakal cek gedung pesantren

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |