Jakarta (ANTARA) - Indonesia menurunkan 11 judoka yang akan bertanding di hari kedua Asian Cadets & Junior Judo Championship 2025 di Tennis Indoor Gelora Bung Karno Jakarta, Jumat, setelah baru meraih satu perunggu di penyelenggaraan hari pertama kemarin.
Tim judo Indonesia mengikutsertakan 11 nama judoka putra dan putri dari kategori kadet (usia 15-17 tahun) di kelas -57 kilogram hingga +90 kilogram pada hari kedua turnamen.
Pada kompetisi hari pertama, Indonesia menurunkan sembilan atlet judo putra dan putri dari kelas -44 kg sampai dengan -66 kg. Dari sembilan judoka tersebut, dua wakil Indonesia di kelas -44 kg lolos ke babak final untuk memperebutkan medali perunggu.
Baca juga: Kejuaraan Judo Asia cadet-junior jadi pembelajaran atlet Indonesia
Baca juga: 21 negara ikuti kejuaraan Judo Asia kelas cadet-junior di Jakarta
Layzenri Octa yang mendapat kesempatan pertandingan kedua karena kalah dari finalis atau repechage, berhasil mengalahkan lawannya dan berhak melaju ke pertandingan medali perunggu, bertemu dengan wakil Indonesia lainnya Nahella Nadzwa Sabilla yang gagal di semifinal.
Sabilla berhasil menang dengan satu poin waza-ari atas Octa hingga waktu pertandingan usai.
Sementara wakil Indonesia lainnya kalah di babak awal dan kalah di pertandingan repechage.
Ajang Asian Cadets & Junior Judo Championship 2025 yang digelar pada 11–15 September di Tennis Indoor Gelora Bung Karno Jakarta diharapkan menjadi pembelajaran bagi para judoka muda Indonesia yang berpartisipasi dalam kompetisi tersebut.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan kejuaraan yang diikuti 22 negara dengan 394 atlet itu menjadi kesempatan bagi judoka nasional untuk melihat standar internasional sejak usia dini.
Baca juga: Judoka Rani akan jalani TC di Australia untuk persiapan SEA Games 2025
Baca juga: Kapolri jadi wasit di Kejuaraan Judo "Kapolri Cup 2025"
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.