Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional mengungkapkan tiga bantuan pangan yang disalurkan pemerintah bagi masyarakat terdampak banjir di Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara, guna memperkuat pemulihan serta memastikan kebutuhan dasar tetap terpenuhi.
Kepala Bapanas yang juga Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam keterangan di Jakarta, Jumat menjelaskan bantuan pertama yang disalurkan berupa paket reguler senilai Rp918 miliar, terdiri atas beras dan minyak goreng, sebagai tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto untuk percepatan pemulihan.
"Bantuan yang yang kedua adalah non-reguler, berdasarkan permintaan dari provinsi karena bencana. Itu nilainya Rp330 miliar," kata Amran.
Ia menyebutkan total nilai bantuan pertama dan kedua yang disalurkan pemerintah untuk membantu warga di ketiga provinsi itu mencapai Rp1,249 triliun.
"Yang terakhir (bantuan ketiga) itu permintaan dari Gubernur Aceh, yaitu tambahan 10 ribu ton beras. Kami tanda tangan setuju dan kirim," ujar Amran.
Ia menuturkan aksi cepat pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pangan Nasional dalam membantu penanganan kondisi darurat bencana alam Sumatera ditunjukkan dengan mengintensifkan program bantuan pangan dan penggalangan donasi.
"Sampai hari ini setidaknya terdapat tiga jenis bantuan yang diupayakan, baik yang bersumber dari APBN maupun donasi sukarela secara terbuka," jelasnya.
Amran menyatakan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, program reguler yang telah dicanangkan sebelum terjadi bencana, harus terus digencarkan. Ditambah pula dengan program bantuan khusus bencana alam sesuai permintaan dari pemerintah daerah.
"Kami sebagai Bapanas, mengeluarkan bantuan ke Aceh, Sumut dan Sumbar. Itu ada reguler dan non-reguler. Yang regular itu rutin, biasanya setiap tahun. Non-regular ini tambahan atas permintaan bupati dan gubernur dari tiga provinsi (Aceh, Sumut, Sumbar)," jelas Amran.
Adapun program reguler adalah bantuan pangan beras dan minyak goreng yang telah dimulai sejak Oktober 2025 melalui penugasan Bapanas kepada Perum Bulog.
Yang mana pemerintah telah mengalokasikan 34,3 ribu ton beras dan 6,86 juta liter minyak goreng untuk tiga provinsi terdampak dengan 1.715.126 penerima bantuan pangan (PBP).
Adapun rincian bantuan itu adalah Aceh 10.613,6 ton beras dan 2.122 juta liter minyak goreng dengan 530.682 PBP. Sumatera Utara (Sumut) memiliki alokasi 16.893,9 ton beras dan 3,378 juta liter minyak goreng dengan 844.696 PBP. Terakhir, Sumatera Barat (Sumbar) 6.794,9 ton beras dan 1,358 juta liter minyak goreng dengan 339.748 PBP.
Sementara program non-reguler adalah penggunaan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk bencana alam sesuai permintaan dari pemerintah daerah yang terdampak.
Dengan kuatnya stok CBP di Bulog, lanjut Amran, maka pemerintah tidak ragu menggelontorkan stok bagi masyarakat di daerah yang tengah dalam kondisi kedaruratan.
Ia menyebutkan hingga 10 Desember 2025, pagu CBP bencana alam untuk Aceh setelah ditambahkan 10 ribu ton menjadi 16,29 ribu ton dengan sasaran penerima 1,9 juta jiwa. Untuk Sumut dialokasikan pagi CBP bencal sebanyak 6,53 ribu ton untuk menyasar setidaknya 1,8 juta jiwa.
Sementara Sumbar mendapatkan alokasi CBP bencal 795,7 ton dengan sasaran 237 ribu jiwa.
Amran menjelaskan pula sebagai bentuk kepedulian, pihaknya menggalang donasi bersama keluarga besar pegawai dan mitra-mitra Kementan dan Bapanas. Hasilnya terkumpul bantuan senilai Rp75 miliar.
"Bantuan dari pegawai dan mitra, ini untuk dua kali pengiriman itu bentuk barang. Jadi semua kita bentuk barang. Hari ini kurang lebih dikirim Rp10 miliar. (Minggu lalu) sudah berangkat Rp34 miliar, (jadi) sudah Rp44 miliar," kata Amran.
"Jadi semua dalam bentuk barang, kami kirim, kami kawal. Kemudian 153 truk bantuan kedua kami kirim dan ingat, itu adalah bantuan Kementan peduli bersama pegawai dan mitra strategis," tambah Amran.
Lebih lanjut ia menegaskan, pihaknya menyiapkan cadangan beras tiga kali lipat dari kebutuhan warga terdampak di tiga provinsi guna memastikan tidak ada warga yang mengalami kekurangan pangan.
Adapun Kementerian Pertanian kembali melakukan pengiriman bantuan tahap kedua yang diberangkatkan menggunakan kapal dari Pelabuhan Tanjung Priok.
Paket bantuan antara lain sosis, mi instan, biskuit, snack, sarden, kecap, garam, gula, beras, air mineral, pakaian anak-anak, pakaian perempuan dan laki-laki, pakaian dalam, daster, sarung, mukena, handuk, selimut, sajadah, kasur lipat dan terpal.
Baca juga: Bapanas percepat penyaluran bantuan pangan korban banjir di Sumut
Baca juga: Bantuan pangan Pemerintah tembus ke Parmonangan lewat medan ekstrem
Baca juga: Mentan percepat distribusi bantuan pangan ke Sumatera
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































