Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyerukan gerakan selamatkan pangan selama Ramadhan 2025, dalam rangka mendukung ketahanan pangan serta pencegahan dan pengurangan Susut dan Sisa Pangan (SSP) atau Food loss and waste.
"Hal ini penting kita dorong bersama agar sama-sama dapat mencegah terjadinya kemubaziran pangan, terlebih lagi di bulan Ramadhan, ini momentum yang baik bagi semua pihak untuk berkolaborasi menurunkan angka food waste," kata Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy dalam Konsolidasi Kegiatan Gerakan Selamatkan Pangan Tahun 2025 yang digelar secara daring sebagaimana keterangan di Jakarta, Selasa.
Kegiatan konsolidasi itu dihadiri secara daring oleh seluruh dinas yang menangani urusan pangan 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota.
Sarwo menekankan, pentingnya kolaborasi dan komitmen untuk mengatasi permasalahan susut dan sisa pangan.
Menurutnya, kehadiran pemerintah baik pusat dan daerah bersifat strategis dalam mengkoordinasikan, menetapkan kebijakan dan menyosialisasikan gerakan selamatkan pangan serta melakukan upaya intervensi sebagai percontohan atau modelling bagi masyarakat.
Diketahui, gerakan selamatkan pangan diinisiasi Bapanas sejak 2022 dan terus digencarkan dalam upaya mencegah dan mengurangi SSP.
Berdasarkan laporan Bappenas 2021, timbunan SSP di Indonesia mencapai 23 – 48 juta ton, dan menurut KLHK (2024) sampah makanan cenderung mengalami peningkatan 10 hingga 20 persen di bulan Ramadhan.
Oleh karena itu, Sarwo menekankan perlunya gerakan selamatkan pangan terutama di momentum bulan Suci Ramadhan.
Sementara itu, Direktur Kewaspadaan Pangan Bapanas Nita Yulianis mengatakan bahwa Ramadhan merupakan momentum untuk menyosialisasikan gerakan selamatkan pangan dengan melibatkan pemuka agama sekaligus aksi berbagi kepada masyarakat yang membutuhkan.
Dia menuturkan bahwa pada tahun 2023, Bapanas menginisiasi Gerakan Ramadhan Ceria Pangan yang merupakan salah satu langkah sosialisasi dan aksi penyelamatan pangan dengan menyasar segmen generasi muda terutama pelajar di pusat dan daerah.
"Pada momentum Ramadhan tahun ini, kami kembali mengajak provinsi dan kabupaten/kota untuk terus menggencarkan sosialisasi dan aksi penyelamatan pangan melalui kegiatan Ramadan Ceria Pangan berkolaborasi dengan mitra pentahelix," ujar Nita.
Terpisah, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menegaskan, upaya penyelamatan pangan yang berfokus pada penurunan susut dan sisa pangan harus terus digaungkan. Komitmen pemerintah harus terwujud melalui sinergi dan kolaborasi dengan semua pihak terkait,
"Saya mengimbau kepada semua pihak untuk stop boros pangan, demi ketahanan pangan kita yang berkelanjutan," kata Arief.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025