Bapanas bahas tingginya harga komoditas pangan di Indonesia Timur

4 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengumpulkan para pemimpin provinsi-provinsi di Indonesia Timur dan para pemangku kepentingan terkait untuk membahas tantangan dan solusi terkait tingginya harga komoditas pangan di wilayah tersebut.

“Melalui rapat ini kita mengupayakan bagaimana menstabilkan harga di wilayah Timur, khususnya Papua dan Maluku, karena memang harga di sana relatif lebih tinggi dari harga acuan,” kata Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa saat ditemui di Kantor Bapanas Jakarta, Jumat.

Berdasarkan data yang dipaparkan pada rapat koordinasi tersebut, cabai merah keriting dibandrol di harga Rp76.923 hingga Rp100.625 per kg di Indonesia Timur, atau jauh di atas Harga Acuan Pembelian (HAP) sebesar Rp37.000 hingga Rp55.000 per kg.

Lebih lanjut, harga cabai rawit merah di Papua Tengah dihargai di kisaran Rp87.682 per kg hingga Rp118.214 per kg. Ini juga jauh di atas HAP senilai Rp40.000 hingga Rp57.000 per kg.

Baca juga: Bapanas: Harga daging ayam Rp35.346/kg, bawang merah Rp38.580/kg

Sementara, harga bawang merah paling tinggi wilayah Indonesia Timur dipegang oleh Provinsi Papua Selatan dengan Rp64.375 per kg, padahal HAP yang ditetapkan adalah senilai Rp36.500 hingga Rp41.500 per kg.

Lebih lanjut, Astawa mengatakan salah satu penyebab tingginya harga beberapa komoditas pangan di wilayah Indonesia Timur adalah biaya transportasi.

Oleh karena itu, ia mengatakan diperlukan adanya sinergi dari para pemangku kepentingan terkait seperti Kementerian Perhubungan hingga pemerintah daerah untuk bisa mencari solusi dan menekan tingginya biaya transportasi serta distribusi komoditas pangan.

“Ini kita carikan solusinya, dan juga dari Kementerian Perhubungan yang sudah mengalokasikan tol laut dan udara, yang merupakan bagian dari subsidi pemerintah, dan pemerintah hadir untuk mengendalikan harga di wilayah Papua dan Maluku,” jelas Astawa.

Baca juga: Bapanas: Hilirisasi pangan dapat tercapai lewat Kopdes Merah Putih

Selain itu, Astawa juga mengatakan bahwa produsen pun siap untuk memasok komoditas pangan ke Indonesia Timur. Hal ini dikarenakan beberapa komoditas seperti telur ayam dan daging ayam di Jawa ia nilai oversupply dan swasembada.

“Sangat (siap), karena kita sudah swasembada. Telur kita oversupply kalau di Jawa, dan boleh dikatakan secara nasional kita swasembada, pun dengan daging ayam,” kata Astawa.

“Artinya, secara prinsip pemenuhan, katakanlah dari Sulawesi, katakanlah dari Jawa, pemenuhan untuk Papua pun cukup dan di Papua pun ada produksi juga di situ (untuk komoditas pangan lainnya),” imbuhnya.

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |