Jakarta (ANTARA) - PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) menyepakati rencana pembelian kembali saham (buyback) senilai maksimal Rp20 miliar dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025, yang digelar di Jakarta, Rabu.
Buyback ini akan dijalankan secara bertahap selama maksimal 12 bulan ke depan.
Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia menyatakan buyback tersebut merupakan bagian dari strategi untuk memperkuat keterlibatan dan kepemilikan pekerja terhadap perusahaan.
Saham hasil buyback nantinya akan dialihkan ke dalam program kepemilikan saham bagi pekerja dan manajemen (Employee and/or Management Stock Ownership Program).
"Rencana untuk pembelian kembali saham Perseroan (buyback) sebanyak-banyaknya Rp20 miliar telah mendapatkan persetujuan dari Pemegang Saham. Buyback akan dilakukan secara bertahap dan diselesaikan paling lama 12 bulan setelah pelaksanaan RUPST AGRO 2025," kata Bagus dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Ia menambahkan keputusan tersebut juga menandai berakhirnya lebih awal program buyback tahun 2024 yang sebelumnya disetujui dalam RUPSLB pada 21 Agustus 2024.
"Dengan demikian, program buyback tahun 2025 ini merupakan kelanjutan dari program buyback saham sebelumnya. Hal ini merupakan bukti Bank Raya memperkuat komitmennya dalam membangun tempat kerja yang kompetitif dan menarik serta terus berupaya meningkatkan value bagi pemegang saham," jelasnya.
Dalam RUPST yang dihadiri pemegang saham mewakili 89,54 persen saham beredar, selain menyetujui agenda buyback, pemegang saham juga mengesahkan laporan keuangan tahun buku 2024 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja dengan opini wajar tanpa pengecualian.
Bagus menekankan keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPST 2025 menunjukkan dukungan penuh pemegang saham terhadap strategi pertumbuhan jangka panjang Bank Raya.
"Kami berharap kinerja Bank Raya akan terus tumbuh positif dan berkelanjutan," ujarnya.
Dalam agenda lainnya, pemegang saham juga menyetujui langkah penguatan tata kelola dan manajemen risiko, termasuk pengesahan pemberlakuan Peraturan Menteri BUMN RI Nomor PER-2/MBU/03/2023, perubahan anggaran dasar untuk menyesuaikan regulasi terbaru, serta Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan) Bank Raya.
"Komitmen kami untuk meningkatkan tata kelola Perusahaan yang baik serta penguatan manajemen risiko mencakup transparansi dan akuntabilitas dalam menjalankan kegiatan korporasi yang berdampak signifikan," jelas Bagus.
Adapun RUPST juga menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan. Berikut adalah susunan baru Dewan Komisaris dan Direksi Bank Raya:
Dewan Komisaris:
• Komisaris Utama: Muhamad Sidik Heruwibowo
• Komisaris Independen: Johanes Kuntjoro Adisardjono
• Komisaris Independen: Retno Wahyuni Wijayanti
• Komisaris: Nyimas Dewi Ratih Kamil
Direksi:
• Direktur Utama: Ida Bagus Ketut Subagia
• Direktur Keuangan: Rustarti Suri Pertiwi
• Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan dan SDM: Danar Widyantoro
• Direktur Bisnis: Kicky Andrie Davetra
• Direktur Digital & Operasional: Lukman Hakim
"Dengan dukungan dari pemegang saham yang ditunjukkan dengan disetujuinya usulan mata acara dalam RUPST AGRO 2025 ini, maka kami meyakini keputusan pemegang saham ini akan mampu membawa Bank Raya menjadi bank digital yang tangguh dan tumbuh sehat, serta semakin berperan dalam mendorong percepatan inklusi keuangan digital di Indonesia," sebut Bagus.
Baca juga: Bank Raya raih penghargaan inovasi digital dalam transformasi bisnis
Baca juga: Bank Raya rencanakan 'buyback' Rp20 miliar usai RUPST pada Juni nanti
Baca juga: Bank Raya masuk jajaran tiga teratas bank digital layanan terbaik
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.