Balai TN Manusela Maluku lepas liarkan 19 ekor tukik di pantai

2 weeks ago 5

Ambon (ANTARA) - Balai Taman Nasional (TN) Manusela melepasliarkan sebanyak 19 ekor tukik penyu lekang (Lepidochelys olivacea) di Pantai Wahai, Kabupaten Seram Utara, Maluku.

“Sebanyak 19 ekor tukik penyu lekang yang dilepasliarkan merupakan hasil penyelamatan oleh personil Resor Sasarata Seksi PTN I Wahai,” kata Kepala Balai TN Manusela Deny Rahadi, di Ambon, Kamis.

Ia mengatakan, satwa tersebut sebelumnya telah melalui proses karantina hingga dinyatakan siap dilepas ke habitat aslinya.

Penyu lekang sendiri merupakan satwa dilindungi sesuai Peraturan Menteri LHK No. P.106/2018, berstatus vulnerable (rentan) menurut IUCN Red List, dan termasuk dalam Appendix I CITES.

Kegiatan bertajuk “Harapan Baru di Lautan” ini berlangsung di Madrasah Aliyah (MA) Al Mabrur Wahai dan melibatkan berbagai unsur musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) Seram Utara.

Selain pelepasliaran, kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya peningkatan kesadaran konservasi di kalangan pelajar. Balai TN Manusela berkoordinasi dengan pihak sekolah dalam memperkuat pendidikan konservasi di tingkat sekolah menengah.

Sebagai tindak lanjut, program “Manusela Goes to School” dan berbagai aksi konservasi lainnya akan dilaksanakan secara berkelanjutan, khususnya di wilayah kerja Seksi PTN I Wahai.

Baca juga: Konservasi penyu Pariaman jadi daya tarik wisata edukatif

Kepala Balai TN Manusela berharap kegiatan seperti ini dapat menumbuhkan kepedulian generasi muda terhadap pelestarian satwa liar dan ekosistem pesisir.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan Kecamatan Seram Utara, Koramil Wahai, Polsek Wahai, Lembaga Pemasyarakatan Wahai, Cabang Kejaksaan Negeri Wahai, serta perwakilan Negeri Wahai. Selain itu, siswa-siswi MA Al Mabrur Wahai turut ambil bagian dalam kegiatan edukatif ini.

Kepala Balai TN Manusela menyampaikan bahwa partisipasi aktif pelajar dan aparat pemerintahan dalam kegiatan konservasi menjadi kunci penting dalam menjaga kelestarian satwa dan ekosistem laut di kawasan Seram Utara. Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan konservasi yang berkelanjutan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan akan tumbuh semangat dan kepedulian generasi muda terhadap pelestarian lingkungan, serta memperkuat peran masyarakat dalam mendukung upaya konservasi yang dilakukan oleh Balai Taman Nasional Manusela di masa mendatang.

Baca juga: Konservasi penyu Pariaman lepas 800 ekor tukik ke laut sepanjang 2025

Pewarta: Winda Herman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |