Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan DKI Jakarta telah mendirikan dapur umum di lokasi bencana banjir dan longsor di Desa Simarpinggan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
"Dari pantauan langsung di lapangan, situasinya masih sangat memprihatinkan. Banyak warga kehilangan tempat tinggal, akses jalan terputus, dan kebutuhan dasar belum terpenuhi optimal," kata Kepala Baguna PDIP DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, posko dapur umum ini berlokasi di SD Simarpinggan, Desa Simarpinggan, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, yang masih cukup terisolasi pascabencana.
Ia mengatakan bahwa fasilitas dapur umum di lokasi terdampak masih sangat minim. "Desa ini sulit dijangkau. Karena itu, kami menetapkan lokasi posko di sini agar dapur umum dapat melayani dua desa yang terdampak," ujarnya.
Baca juga: Baguna DKI dirikan dapur umum untuk penyintas kebakaran di Tamansari
Selama peninjauan, Bang Kent sapaan akrab Hardiyanto Kenneth juga berdialog dengan para korban salah satu keluhan utama warga adalah kurangnya dapur umum.
Menindaklanjuti masukan tersebut, ia mengerahkan tim Baguna PDI Perjuangan DKI Jakarta untuk segera membuka dapur umum yang menyediakan makanan siap saji mulai dari sarapan, makan siang, hingga makan malam dan menyediakan snack, susu, teh, serta kopi yang bisa diakses masyarakat selama 24 jam.
Selain itu, bantuan khusus untuk bayi dan anak sekolah turut disalurkan. Perlengkapan kerja seperti sekop dan cangkul juga diserahkan kepada warga untuk membantu membersihkan rumah dari lumpur. Tak hanya itu, fasilitas cek kesehatan gratis disediakan bagi korban bencana yang membutuhkan.
"Kami juga membawa obat-obatan. Jika nanti ada warga yang sakit dan memerlukan penanganan lebih lanjut, kami siap berkoordinasi dengan pihak bupati," ujar Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta itu.
Kent yang merupakan putra asal Sumatera Utara itu, mengaku tergerak untuk turun langsung melihat kondisi daerah kelahirannya. Ia menilai Tapanuli Tengah menjadi salah satu wilayah yang paling parah terdampak bencana banjir dan longsor di Sumut.
Baca juga: Pemerintah terus kirim bantuan ke korban bencana di Tapanuli Tengah
Ia juga mengingatkan masyarakat Tapanuli Tengah untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana susulan. Menurutnya, kondisi longsor tidak dapat diprediksi, sehingga kewaspadaan adalah langkah terbaik sambil menunggu kepastian keamanan dari pemerintah.
Ke depan, Baguna PDIP DKI Jakarta akan terus mendukung posko-posko atau dapur umum lain yang dibuka masyarakat maupun relawan, terutama di wilayah yang masih terisolasi akibat bencana ini.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































