Jakarta (ANTARA) - PT Batu Ampar Container Terminal (BACT) melakukan investasi sebesar 85 juta dolar AS atau setara Rp1,403 triliun sebagai komitmen awal untuk pengembangan fasilitas dan sistem operasional Terminal Petikemas (TPK) Batu Ampar di Batam, Kepulauan Riau.
Direktur BACT Hsin Kai Huang dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan investasi ini difokuskan pada peningkatan kapasitas layanan, penerapan teknologi mutakhir, serta penyesuaian standar operasional dengan praktik global.
Investasi ini, lanjut dia, juga sejalan dengan kerja sama yang baru saja diteken perusahaan bersama PT Batam Terminal Petikemas (BTP) yang diwakili oleh Direktur BTP Basori Alwi terkait pengoperasian Terminal Petikemas Batu Ampar.
Penandatanganan ini menandai dimulainya kemitraan strategis antara BTP dan BACT dalam meningkatkan layanan dan standar operasional terminal petikemas di pelabuhan utama Kota Batam tersebut.
Kedua belah pihak pun sepakat kemitraan ini sejalan dengan visi menjadikan Batam sebagai pusat logistik dan maritim terkemuka di kawasan barat Indonesia.
"Kami percaya, kerja sama ini akan membawa dampak positif jangka panjang bagi perekonomian daerah dan nasional," kata dia.
Terminal Petikemas Batu Ampar pun, menurut Huang dan Basori, selama ini menjadi salah satu simpul penting dalam distribusi barang di Kepulauan Riau dan sekitarnya. Namun, tantangan kapasitas dan efisiensi operasional menjadi hambatan dalam beberapa tahun terakhir.
Lewat kolaborasi ini, kedua perusahaan berkomitmen meningkatkan performa terminal agar mampu bersaing di level regional.
Dengan adanya kerja sama tersebut, Terminal Petikemas Batu Ampar diharapkan bisa mengadopsi standar layanan kelas dunia untuk mendukung kelancaran logistik dan distribusi barang.
"Kami ingin Terminal Batu Ampar menjadi etalase layanan pelabuhan yang modern, andal, dan efisien," ujar Basori.
Dengan adanya kerja sama ini, pelaku usaha dan komunitas bisnis di Batam diharapkan dapat merasakan manfaat langsung melalui peningkatan efisiensi biaya logistik, waktu bongkar muat yang lebih singkat, serta layanan kepelabuhanan yang lebih profesional.
"Langkah ini sekaligus memperkuat posisi Batam sebagai simpul strategis dalam rantai pasok nasional dan internasional," imbuhnya.
Baca juga: Empat STS crane baru tingkatkan kapasitas Pelabuhan Batu Ampar Batam
Baca juga: Danareksa dorong TPK Batu Ampar jadi hub regional
Baca juga: Pelabuhan Batu Ampar dikembangkan menjadi green port pertama Indonesia
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.