Jakarta (ANTARA) - PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) memperkuat komitmennya mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) melalui inovasi hijau berupa pengembangan Pupuk Astemic (Astra Efficient Microbe), serta fasilitas Methane Capture.
Chief Executive Officer Astra Agro, Djap Tet Fa dalam media visit ke LKBN ANTARA di Jakarta, Jumat menjelaskan Pupuk Astemic merupakan pupuk hayati berbasis konsorsium mikroba berguna yang mampu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Produk ini telah lolos uji di Universitas Padjajaran dan Universitas Jenderal Soedirman.
Sementara Methane Capture yang kini telah beroperasi di beberapa anak usaha Astra Agro di Provinsi Riau, berfungsi sebagai penangkap gas metana dari limbah pabrik kelapa sawit (POME).
Methan capture ini mampu mengubah gas metana menjadi energi terbarukan biogas yang langsung dapat digunakan di pabrik. Fasilitas ini mampu menurunkan emisi sekitar 60 persen hingga 70 persen emisi yang dihasilkan dari kegiatan operasional.
Baca juga: TPL terima Penghargaan Industri Hijau 2025 dari Kemenperin
Selain itu, langkah ini ditempuh sebagai implementasi untuk mewujudkan komitmen Astra Agro dalam target penurunan emisi 30 persen.
Lebih lanjut, Chief Agronomy and Sustainability Astra Agro, Bandung Sahari, mengungkapkan energi terbarukan dari pengolahan limbah sawit adalah solusi nyata, sehingga Astra Agro dapat berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca dan menjaga ekosistem perkebunan.
Bandung melanjutkan, upaya-upaya yang dilakukan Astra Agro dalam pengurangan emisi ini, telah berhasil menurunkan emisi GRK hingga 126,33 kiloton CO2 pada 2024.
Baca juga: Wamenhut: Produk hasil RHL bagian dari kegiatan ekonomi hijau
Langkah ini diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap penurunan emisi Gas Rumah Kaca Nasional.
“Bagi kami, produktivitas dan keberlanjutan adalah dua sisi yang tidak bisa dipisahkan. Inovasi yang kami jalankan diharapkan tidak hanya memperkuat bisnis, tetapi juga memberi manfaat bagi masyarakat, lingkungan, dan generasi mendatang,” ucapnya.
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
