Jakarta (ANTARA) - PT Asuransi Asei Indonesia (ASEI) menegaskan komitmennya di kancah internasional dengan mendorong penguatan kerja sama reasuransi dan asuransi kredit perdagangan dalam BRICS (Re)Insurance Task Force Virtual Meeting.
“Asuransi kredit ekspor berperan penting dalam mendukung perdagangan lintas batas dan meningkatkan daya saing ekspor Indonesia, khususnya bagi UKM yang menjadi lebih dari 60 persen pelaku ekspor nasional,” kata Department Head of Trade Credit Insurance ASEI, Mutia Safitri, dalam keterangannya, Kamis.
Forum tersebut merupakan tindak lanjut dari KTT BRICS XVII di Rio de Janeiro, Brasil, Juli 2025, yang menekankan pentingnya ketahanan sektor reasuransi menghadapi risiko global, mulai dari geopolitik, perubahan iklim, risiko siber, hingga infrastruktur.
Pertemuan dihadiri perwakilan kementerian keuangan, otoritas pengawas, export credit agency (ECA), serta pelaku reasuransi dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Indonesia.
Mutia menambahkan nilai ekspor Indonesia pada 2024 mencapai 280 miliar dolar AS dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen pada 2025.
Menurutnya, kekuatan utama ekspor Indonesia berasal dari komoditas seperti batu bara, kelapa sawit, dan nikel, serta sektor nilai tambah energi terbarukan dan produk ekonomi hijau.
Dalam forum itu, ASEI mengajukan lima inisiatif strategis guna memperkuat kolaborasi BRICS, antara lain pembangunan pusat digital pertukaran data, platform reasuransi risiko politik dan komersial, kerja sama reasuransi fakultatif, kolaborasi penagihan lintas batas, serta pembentukan pool reasuransi untuk kargo dan kredit perdagangan.
ASEI menyatakan siap menjadi pilot project dalam sejumlah inisiatif tersebut melalui berbagi keahlian teknis, pelatihan, serta dukungan reasuransi fakultatif.
Keterlibatan ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia dalam jejaring BRICS sekaligus mendukung peningkatan ekspor nasional melalui inovasi perlindungan risiko.
Baca juga: Asuransi perdagangan dinilai kian relevan saat ketidakpastian global
Baca juga: Sekjen Kemenag: Indonesia jadi rujukan praktik kerukunan di BRICS
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.