Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Eksekutif Said Aqil Sirodj (SAS) Institute Abi Rekso menilai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan misi peradaban masa depan Indonesia yang harus terus dijalankan.
“Bagi saya, MBG ini bukan janji politik, ini misi peradaban masa depan Indonesia. Justru, kita sebagai masyarakat sipil perlu berperan aktif untuk menyukseskan MBG," kata Abi Rekso di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan insiden keracunan yang dialami penerima manfaat di sejumlah daerah perlu dilihat secara bijaksana.
Abi Rekso juga menekankan Program MBG adalah komitmen pemerintah dalam pemenuhan hak mendapatkan makanan (right to food).
Baca juga: Prabowo: MBG jangkau 30 juta penerima dan kekurangan terus dibenahi
Perihal laporan resmi Badan Gizi Nasional (BGN) yang mencatat adanya 4.711 jumlah kasus bakteri dalam menu MBG yang terdistribusi per 22 September 2025, ia mengajak masyarakat untuk tetap optimistis bahwa Program MBG dapat terus diperbaiki.
“Kita perlu yakin dan optimistis bahwa kesuksesan Program MBG kelak, tidak hanya pemenuhan gizi kepada anak-anak Indonesia, melainkan terbentuknya rantai pasok berbasis ketahanan pangan, serta pangan berkualitas dengan harga terjangkau," katanya.
Dikatakan Abi, tujuan dari Program MBG adalah mulia dan perlu terus didukung oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai misi peradaban Indonesia.
Baca juga: Prabowo sebut MBG ciptakan 1,5 juta lapangan kerja baru pada awal 2026
Kasus keracunan menu MBG telah direspons oleh Presiden Prabowo setelah kepulangan dari lawatan luar negeri pada Sabtu (27/9).
Dalam pernyataanya, Presiden Prabowo tidak menutup mata bahwa terjadi persoalan. Namun dirinya optimistis hal ini bisa terselesaikan dengan baik.
“Ini masalah (program) besar jadi pasti ada kekurangan di awal, Tapi, saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik," katanya.
Baca juga: BGN: Seluruh SPPG harus miliki sertifikat HACCP terakreditasi KAN
Baca juga: Ketua DPR dukung Perpres segera terbit untuk perbaikan MBG
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.