Jakarta (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melakukan aksi penanaman 3.000 bibit mangrove di pesisir Mawali, Bitung, Sulawesi Utara, demi menjaga ekosistem pesisir dan kelestarian lingkungan berkelanjutan.
"Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, ASDP menanam 3.000 bibit mangrove sebagai bagian dari upaya mengurangi emisi karbon sekaligus memperkuat benteng alami bagi ekosistem pesisir," kata Direktur Utama ASDP Heru Widodo dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Dia menegaskan program yang telah berjalan hampir dua tahun itu bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan pernyataan sikap perusahaan untuk menjaga bumi.
"Lingkungan adalah ruang hidup bagi manusia dan seluruh ekosistem. Menjaganya berarti menjaga masa depan. Kami berharap penanaman mangrove ini menjadi langkah nyata menuju masa depan yang lebih hijau,” ujar Heru.
Program itu dijalankan melalui kolaborasi dengan Jejakin, yang tidak hanya fokus pada penanaman, tetapi juga memastikan keberlanjutan lewat pemantauan pertumbuhan, penghitungan karbon terserap, hingga pelaporan berkala yang terukur.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menambahkan pemantauan dilakukan tiga bulan setelah penanaman untuk memastikan tingkat kelangsungan hidup bibit.
"Jika tingkat kelangsungan hidup berada di bawah 10 persen, kami akan melakukan penyulaman untuk mengganti bibit yang gagal bertahan. Prinsipnya, bukan hanya menanam, tetapi memastikan ia tumbuh,” jelas Shelvy.
Dikatakan program itu selaras dengan komitmen ASDP dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 13 tentang penanganan perubahan iklim dan poin 15 terkait ekosistem daratan.
“Penanaman mangrove secara langsung berkontribusi pada mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan keanekaragaman hayati,” tambah Shelvy.
Ia menegaskan program tersebut akan terus berlanjut, tidak hanya sebagai aksi tanam pohon, tetapi sebagai gerakan menumbuhkan kesadaran kolektif.
"Menjaga bumi adalah warisan bersama, dan menjadi tanggung jawab kita semua untuk menjaganya bagi generasi yang akan datang," kata Shelvy.
General Manager ASDP Bitung Rudy Mahmudi menambahkan keberadaan mangrove tidak hanya menjaga stabilitas garis pantai, tetapi juga menghidupkan kembali habitat biota laut yang sempat menipis.
"Mangrove adalah benteng alami. Ia mencegah abrasi, memulihkan ekosistem, dan membuka peluang bagi masyarakat pesisir untuk mengembangkan ekowisata maupun sektor perikanan. Ini bukan hanya soal alam, tetapi juga pemberdayaan,” ujar Rudi.
ASDP sebelumnya telah menanam 1.000 mangrove di Jepara pada 2023 dan 2.000 mangrove di Kayangan, NTB, pada 2024. Dengan penanaman tahun ini, total 6.000 bibit telah ditanam di tiga wilayah berbeda, sebuah bukti nyata komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan.
Baca juga: ASDP menanam 3.000 bibit mangrove jaga kualitas perairan di Tangerang
Baca juga: ASDP tanam 1.000 bibit pohon mangrove di Jepara
Baca juga: ASDP siapkan strategi layanan penyeberangan saat Natal dan Tahun Baru
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































