AS akan longgarkan aturan keamanan berkendara mobil swakemudi

1 week ago 6

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Amerika Serikat berencana melonggarkan aturan keamanan berkendara untuk mobil self-driving (swakemudi) demi mempercepat pembangunan teknologi otomotif tersebut.

Mengutip laporan Indian Express dan Reuters, Jumat waktu setempat, Kementerian Transportasi dan Badan Keamanan Lalu Lintas Nasional AS (NHTSA) mengizinkan pengembang mobil swakemudi mengajukan pengecualian untuk sejumlah standar keamanan federal.

Pengecualian hanya berlaku untuk penggunaan nonkomersial, termasuk riset dan pameran.

Baca juga: Teknologi FSD mobil Tesla diklaim tak lagi butuhkan manusia pada 2025

Menteri Transportasi AS Sean Duffy mengatakan rencana tersebut berkaitan dengan upaya mendorong produsen AS berkompetisi dengan China.

"Pemerintah memahami bahwa kita dalam perlombaan dengan China untuk unggul berinovasi," kata Duffy.

Aturan baru keamanan berkendara mobil swakemudi di AS akan mengizinkan mobil yang tidak punya spion bisa beroperasi di jalan. Kewajiban produsen mobil untuk melaporkan kecelakaan berat setiap bulan juga menjadi lebih sedikit.

Baca juga: Siasat polisi hentikan mobil semi-otonom Tesla yang sopirnya tertidur

Pemerintah juga akan meminta laporan kerusakan properti akibat kecelakaan tidak terlalu berat yang melibatkan mobil swakemudi.

NHTSA juga mempersingkat alur laporan insiden mobil swakemudi, antara lain dengan menghapus duplikasi laporan.

Rencana kelonggaran aturan berkendara mobil swakemudi di AS menuai dukungan dan penolakan dari berbagai pihak. Grup dagang berisi produsen otomotif Alliance for Automotive Innovation mendukung rencana Kementerian Transportasi tersebut.

Baca juga: Elon Musk prediksi pengendaraan otonom level 4 atau 5 hadir tahun ini

Mereka, yang merasa industri tidak berkembang karena aturan, menilai rencana tersebut menunjukkan pemerintah bertindak sesuai dengan urgensi.

"Jadi, kita tidak menyerahkan kepemimpinan mobil swakemudi kepada China atau negara lain," kata aliansi itu.

Sebaliknya, grup advokasi keamanan berkendara Higwhay and Auto Safety menilai rencana Kementerian Transportasi AS justru melemahkan persyaratan pelaporan keamanan berkendara.

Mereka melihat tanpa regulasi, transparansi dan akuntabilitas, penggunaan mobil swakemudi bisa berbahaya dan menimbulkan konsekuensi yang buruk.

Baca juga: WeRide dapatkan lisensi kendaraan otonom pertama di UEA

Baca juga: Full Self-Driving’ 12 Tesla akan tinggalkan versi beta

Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |