Bandung (ANTARA) - Ekspedisi Jelajah Laut Nusantara (JLN) 2025 yang digagas oleh MPA Aranyacala Trisakti, dituntaskan dengan jarak sejauh 486,7 km menyusuri perairan dari NTB ke NTT lewat cara pendayungan menggunakan perahu kayak laut (sea kayak).
"Ekspedisi ini dimulai dari Pantai Pototano, Sumbawa Barat (NTB) pada 7 Mei 2025 dan berakhir di CND Resort, Manggarai Barat, Labuan Bajo (NTT) pada Selasa (3/6) pukul 15.15 WITA," kata Ketua Tim Ekspedisi Anto Koesharjanto dalam keterangan di Bandung, Kamis.
Perjalanan yang mengusung semangat cinta laut, pelestarian lingkungan, serta promosi wisata bahari Indonesia ini, kata dia, dilaksanakan selama 28 hari perjalanan dengan menempuh rute pesisir Utara Sumbawa, gugusan Kepulauan Komodo, hingga Manggarai Barat, dengan total 21 titik persinggahan.
Misi ekspedisi ini, dijelaskan oleh Anto, ada enam poin, yang pertama eksplorasi bahari Indonesia dengan menjelajahi wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, dan area terpencil yang jarang dijangkau, serta mengungkap keindahan alam laut nusantara dari sudut pandang langsung.
Kedua, dokumentasi alam dan budaya pesisir, dengan merekam kondisi ekosistem laut seperti terumbu karang, mangrove dan biota laut. Juga mendokumentasikan kehidupan dan budaya masyarakat pesisir.
Baca juga: Tim DJN berhasil tuntaskan ekspedisi mengelilingi Pulau Belitung
Baca juga: Dayung Jelajah Nusantara promosikan wisata bahari Belitung
Selanjutnya ketiga, promosi wisata bahari dan kearifan lokal, lewat pengangkatan potensi pariwisata bahari Indonesia secara nasional dan internasional dari aspek budaya dan tradisi maritim.
Keempat, untuk edukasi membangun kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan, dan menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan menjaga laut.
Kelima, melatih keterampilan navigasi, kerja tim, manajemen risiko, dan daya tahan fisik. Serta menumbuhkan semangat kepemimpinan dan kemandirian.
"Misi yang keenam adalah kampanye lingkungan dengan mengangkat isu pencemaran laut, overfishing, dan perubahan iklim. Serta mengajak masyarakat lokal dalam aksi bersih pantai dan edukasi sampah plastik," katanya.
Baca juga: BPOLBF dukung Ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara mengelilingi Flores
Baca juga: Dayung Jelajah Nusantara diharapkan mendorong sport tourism Indonesia
Anto mengatakan, semua anggota tim berharap misi yang telah dituntaskan ini, bisa berdampak positif pada beberapa aspek mulai dari sektor lingkungan, hingga perekonomian.
"Ekspedisi ini dirancang jadi program berkelanjutan yang diharap memberikan dampak positif terhadap promosi wisata bahari Indonesia, peningkatan kesadaran lingkungan, hingga pemberdayaan masyarakat pesisir," kata Ketua Tim Ekspedisi Anto Koesharjanto.
Anto menambahkan, ekspedisi ini melibatkan sembilan anggota lintas generasi Aranyacala Trisakti mulai dari mahasiswa aktif hingga alumni, yakni Anto Koesharjanto, Saleh Alatas, Teddy Misran, Satrio Wibowo, Rofinus Monteiro, Mawardi Wandy, Daffa Muhajir, M Roffi Abdullah dan Damian Eitan.
"Selama perjalanan, kami melibatkan warga lokal, komunitas pecinta alam, dan pendayung dari wilayah setempat hingga ada warga yang hanya sekedar mencoba perahu kayak," katanya.
Untuk memastikan keselamatan dan kelancaran, tim terus menjalin koordinasi dengan nelayan lokal, pemerintah daerah, TNI AL, serta Basarnas yang standby sebagai mitra rescue.
"Setelah tiba di Labuan Bajo, tim melanjutkan kegiatan dengan sosialisasi kepada warga, serta silaturahmi dengan lembaga dan otoritas terkait, sebelum kembali ke Jakarta," ucapnya menambahkan.
Baca juga: Pemkot Jaksel terima peserta Gowes Jelajah Nusantara meriahkan HUT RI
Baca juga: Tim Jelajah Nusantara arungi Indonesia Timur
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025