Apjatel siapkan peringatan dini untuk lindungi infrastruktur digital

1 day ago 6

Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi Indonesia (Apjatel) menyiapkan langkah mitigasi berupa sistem peringatan dini (early warning system) untuk melindungi infrastruktur digital di titik-titik rawan di Sumatra yang berpotensi mengalami banjir susulan.

Ketua Umum Apjatel Jerry Mangasas Siregar mengatakan sistem peringatan dini telah dioperasikan di seluruh titik strategis, termasuk hub interkoneksi dari laut ke darat maupun antar-kota.

“Kami sudah dapat arahan dari BNPB dan seluruh stakeholder di bawah Kemkomdigi (Kementerian Komunikasi dan Digital). Kita satu arah dan sangat responsif sekarang. Early system kita nyalakan semua di hub-hub strategis, baik dari laut masuk ke darat, di darat juga beberapa hub, persambungan interkoneksi antar-kota,” kata Jerry di Jakarta Selatan, Kamis.

Baca juga: Telkomsel pulihkan 79,7 persen layanan terdampak bencana di Sumatra

Selain menyiagakan perangkat pemantauan, Apjatel juga menempatkan operator andal untuk menjaga konektivitas. Jerry menegaskan koordinasi intensif terus dilakukan dengan operator seluler untuk memastikan kesiapsiagaan perlindungan jaringan.

Adapun kondisi infrastruktur BTS di Aceh disebut tidak mengalami kerusakan parah hingga menyebabkan roboh. Meski begitu, terdapat kerusakan pada kabel fiber optik yang menyebabkan gangguan jaringan.

Jerry menuturkan, Apjatel terus berupaya menangani gangguan kabel fiber optik yang mengalami kerusakan akibat terkena longsor.

Baca juga: Pemprov Sumut salurkan hibah Starlink Komdigi Peduli ke daerah bencana

"Fiber optik ada kerusakan beberapa yang longsor, tapi kita sudah bisa handle, karena kita ada redundant, bukan hanya primary, jadi semua backbone itu kondisinya bagus tinggal ada beberapa sektor memang yang perlu percepatan, dan butuh dukungan," paparnya.

Diketahui, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan upaya pemulihan jaringan telekomunikasi pasca bencana banjir di Provinsi Aceh dapat mencapai hasil maksimal apabila ketersediaan listrik tidak terganggu.

Meutya menjelaskan, saat ini jumlah BTS yang dapat beroperasi di wilayah Aceh sekitar 40 persen. Menurutnya, operasional jaringan BTS di Aceh bisa dipulihkan hingga 75 persen apabila pasokan listrik kembali normal.

"Tadi saya bicara dengan Telkomsel dan lain-lain, semuanya masih menunggu ketersediaan listrik juga. Jadi kita tidak bisa menargetkan kapan (jaringan Aceh pulih sepenuhnya), tapi kalau listrik tersedia, itu bisa naik ke 75 persen," kata Meutya di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Wamen Komdigi: Pemulihan telekomunikasi di Aceh terkendala listrik

Baca juga: Komdigi pulihkan 145 BTS dan salurkan internet satelit di Sumbar

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |