Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan turut membahas hasil keputusan Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) terkait insiden pesawat MH17 secara langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin saat pertemuan bilateral di Kremlin, Moskow.
Anwar melalui unggahan di akun Facebook resminya yang diakses di Kuala Lumpur, Kamis, mengatakan pertemuan bilateral yang berlangsung di pada Rabu (15/5) itu menjadi ruang penting untuk mendapatkan penjelasan langsung dari Pemerintah Rusia mengenai keputusan ICAO.
Malaysia, kata Anwar, tetap dengan pendirian bahwa kebenaran dan keadilan harus terus diperjuangkan dengan menuntut kerja sama semua pihak dalam memastikan penyelidikan yang bebas dan adil. Serta akan terus bersuara secara berprinsip dan tegas demi memastikan keadilan bagi korban dan keluarga mereka yang terdampak dengan insiden pilu itu.
Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil kepada media di Putrajaya mengatakan Menteri Transportasi Anthony Loke akan segera mengeluarkan pernyataan guna merespons laporan ICAO terkait insiden MH17 dalam waktu dekat.
Saat ini, Kementerian Transportasi sedang berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk menyelesaikan draf pernyataan tersebut.
Baca juga: Malaysia tegaskan komitmen mencari keadilan atas tragedi jatuhnya MH17
ICAO pada Senin (12/5) lalu dalam siaran persnya menyatakan bahwa Rusia gagal menjalankan kewajiban berdasarkan hukum udara internasional terkait penembakan jatuh pesawat Malaysia Airlines MH17 pada 2014 lalu.
Penetapan ICAO itu menjadi yang pertama dalam sejarah guna menyelesaikan perselisihan antara negara anggota di bawah mekanisme penyelesaian perselisihan organisasi.
Dewan sepakat bahwa klaim yang diajukan Australia dan Belanda sebagai akibat penembakan jatuh pesawat MH17 pada 17 Juli 2014 sudah sesuai fakta dan hukum.
Kasus itu berpusat pada tuduhan bahwa tindakan Pemerintah Rusia dalam penembakan jatuh pesawat dengan rudal permukaan-ke-udara di atas bagian timur Ukraina melanggar Pasal 3 Konvensi Penerbangan Sipil Internasional, yang mengharuskan negara-negara menahan diri dalam penggunaan senjata terhadap pesawat sipil yang tengah terbang.
ICAO mengatakan dokumen keputusan formal yang menjabarkan alasan secara fakta dan hukum yang mengarah pada kesimpulan dewan organisasi tersebut akan dikeluarkan pertemuan mendatang.
Baca juga: Australia akan minta pertanggungjawaban Rusia atas jatuhnya MH17
Baca juga: Australia jatuhkan sanksi kepada tiga pria atas jatuhnya pesawat MH17
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025