Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat memperkuat kinerja "dokter pohon" atau petugas pendeteksi pohon bermasalah untuk mengantisipasi pohon tumbang saat cuaca ekstrem.
”Ada pengecekan (pohon bermasalah/rawan tumbang) oleh semacam 'dokter pohon'-nya di UPT Pengembangan Benih. Itu dilakukan secara rutin, kita dapat juga hasil pengecekan dari mereka,” kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Kasudin Tamhut) Jakarta Barat Dirja Kusuma saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Selama tahun 2025, pihaknya telah melakukan pemangkasan pohon di delapan wilayah kecamatan untuk mencegah tumbang.
“Hingga bulan Desember 2025 minggu kedua, kita telah melakukan pemangkasan ringan, sedang, berat, tebang, sempal dan tumbang, itu sekitar 9.346 pohon,” ujar Dirja.
Untuk melakukan peremajaan, pihaknya mengerahkan 12 tim dengan total 80 personel yang menyebar di sejumlah titik di Jakarta Barat (Jakbar).
"PJLP (Penyedia Jasa Lainnya Perorangan) untuk tupoksi toping (pemangkasan) kita ada 80 orang, dibagi menjadi 12 tim. Mereka bekerja memangkas pohon bermasalah atau berpotensi tumbang dan membahayakan," katanya.
Baca juga: Jaktim pangkas pohon yang berpotensi tumbang
Baca juga: Sejumlah pohon tumbang dan sempal saat hujan disertai angin di Jakbar
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Barat, Yuli Hartono juga menginstruksikan Sudin Tamhut untuk mengintensifkan pemangkasan pohon bermasalah atau rawan tumbang di wilayah setempat.
“Hujan tidak menentu, cuaca ekstrem, pohon-pohon-nya ditebang, yang sudah tua-tua,” kata Yuli.
Ia juga meminta pohon yang dahan dan daunnya sudah rimbun agar dipangkas untuk mencegah tumbang dan menutupi penerangan jalan umum (PJU) di pinggir jalan maupun taman-taman.
"Nanti koordinasi sama Bina Marga. Karena ini kota global, kota yang humanis. Artinya malam hari itu keamanannya terjamin," katanya.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































