Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi V DPR RI Musa Rajekshah mengusulkan pemerintah agar edukasi mengenai cara penyelamatan diri terhadap situasi bencana atau tanggap bencana dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah.
"Menurut kami, ini perlu juga kita masukkan dalam salah satu kurikulum belajar, mulai tingkat SD, SMP, SMA, supaya semua masyarakat paham bagaimana untuk menyelamatkan diri, bagaimana melihat situasi bencana alam, keadaan alam, dan segala sesuatu," kata Musa dalam tayangan TVR120 seperti dipantau di Jakarta, Senin.
Langkah itu, ujarnya melanjutkan, bertujuan agar masyarakat memahami cara menyelamatkan diri jika muncul peringatan dini bencana dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Kita tahu ini perlu dipahami tidak hanya sebatas instansi ataupun koordinasi instansi pemerintahan yang ada, tapi harus diketahui masyarakat, bagaimana tentang penyelamatan diri, bagaimana mengetahui situasi terjadinya bencana, selain juga melihat tanda-tanda alam, selain juga ada peringatan peralatan," ucapnya.
Sebelumnya, anggota Pusat Riset Pendidikan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Aldila Rahma telah mengatakan waktu yang paling baik dalam mengenalkan kesadaran bencana adalah ketika anak masuk ke dalam tahap pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Tahapan untuk memberikan kesadaran bencana itu, kalau bisa sedini mungkin dari anak usia dini atau ketika PAUD,” kata Aldila.
Dengan pengenalan sejak dini untuk menghadapi situasi bencana alam yang ada di wilayahnya, kata dia, murid-murid yang memang masih menjadi tanggung jawab guru di satuan pendidikan itu menjadi merasa memiliki kepercayaan diri untuk menghadapi situasi yang memang tidak diharapkan oleh semua pihak.
Hal ini dilakukan, lanjut dia, karena Indonesia memiliki area yang diapit dengan berbagai lempengan dari Eurasia di sebelah utara, lempeng Pasifik di sebelah timur dan lempeng Hindia Australia yang berada di sebelah selatan.
Oleh karena itu, menurut dia, penting memberikan kesadaran dan juga pendidikan serta cara bertahan dalam menghadapi situasi ketika bencana tersebut melanda wilayah Indonesia.
Untuk memberikan berbagai pengetahuan dan pemahaman dalam menghadapi situasi tersebut, kata dia, berbagai simulasi bencana juga harus dilaksanakan di berbagai satuan pendidikan yang ada di Indonesia.
Baca juga: Menko PMK minta lembaga pendidikan keagamaan perkuat edukasi bencana
Baca juga: Baznas RI lakukan edukasi mitigasi bencana di 310 sekolah se-Indonesia
Baca juga: BNPB gelar simulasi komunikasi risiko bencana di Kota Mataram
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.