Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi XI DPR Muhammad Kholid menilai struktur pengurus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mampu memberikan tingkat kepercayaan yang tinggi kepada para investor.
Dia menilai sosok yang ditunjuk Presiden Prabowo Subianto untuk memimpin lembaga pengelola aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu merupakan figur-figur yang memiliki rekam jejak kuat di bidang investasi.
"Dengan ditunjuknya orang-orang yang punya figur rekam jejak yang bagus di market, di investasi, itu memberikan confidence level yang bagus buat para investor," kata Kholid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.
Adapun Danantara dipimpin Rosan Roeslani sebagai chief executive officer (CEO), serta dibantu oleh Pandu Sjahrir dan Dony Oskaria yang masing-masing menjabat chief investment officer (CIO) dan chief operating officer (COO).
"Kalau melihat rekam jejak Pak Rosan, dia adalah orang yang lama terjun di market, kemudian pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, dan Menteri Investasi. Jadi kalau dari rekam jejak beliau sih, market insyaallah tidak akan ragu dengan kredibilitasnya," ujarnya.
Dia lantas berkata, "Pak Pandu juga orang yang sangat well known di bidang investasi ya, terutama di bidang fintech, e-commerce, dan sebagainya. Jadi teknologi dan finance Pak Pandu Syahrir ini memiliki rekam jejak yang baik di sana."
Presiden Prabowo juga menunjuk Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas Danantara, Muliaman Hadad sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai anggota Dewan Pengawas.
"Dengan adanya Pak Erick Tohir, dia kan Menteri BUMN, tentu memiliki peran juga untuk bagaimana dalam aspek operasionalisasi," ucapnya.
Dia berharap Danantara dapat menjadi sebuah terobosan untuk mendongkrak investasi yang nantinya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi hingga lapangan pekerjaan.
Hal tersebut, kata dia, penting dilakukan melalui pembentukan Danantara sebagai sebuah entitas bisnis-investasi yang tidak dibatasi oleh keterbatasan fiskal dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Dengan satu padunya pengelolaan investasi dalam Danatara yang merupakan konsep sovereign wealth fund (SWF) yang digunakan untuk investasi, kita berharap itu akan jadi lompatan yang luar biasa," tuturnya.
Pada hari ini, Presiden RI Prabowo Subianto telah meresmikan BPI Danantara sebagai lembaga pengelola dana investasi negara atau sovereign wealth fund (SWF) Indonesia yang diharapkan dapat mengelola aset hingga lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan dana awal sekitar 20 miliar dolar AS.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Azhari
Copyright © ANTARA 2025