Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi X DPR RI Sabam Sinaga menilai masih perlunya perhatian khusus dalam pola penyajian hingga cara pendistribusian Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk para pelajar di sekolah.
Sabam sangat mendukung program tersebut untuk terus dijalankan. Terkait adanya kasus keracunan sejumlah siswa di SDN Dukuh 03 Sukoharjo, Jawa Tengah, dia meyakini pemerintah akan terus mengevaluasi program tersebut.
"Karena ini kan program yang berjalan, maka saya yakin tiap hari akan ada pembenahan," kata Sabam di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Istana pastikan insiden MBG di Sukoharjo ditangani sesuai SOP
Menurut dia, program MBG tersebut harus tetap dijalankan karena program itu adalah bagian dari cara menekan angka stunting atau tengkes bagi anak-anak generasi penerus bangsa Indonesia.
Dia pun tak menampik bahwa program tersebut kini masih menimbulkan dinamika, khususnya terkait pendapatan kantin-kantin di sekolah yang menurun. Menurut dia, fenomena tersebut akan diantisipasi oleh pemerintah.
"Itu saya pikir dinamika ya, karena ini kan program yang berjalan," kata dia.
Baca juga: BGN sebut kesalahan pengolahan ayam picu keracunan MBG di Sukoharjo
Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan Badan Gizi Nasional (BGN) memperkuat standar operasional pelaksanaan (SOP) Makan Bergizi Gratis untuk mencegah kasus keracunan makanan dalam Program MBG terulang kembali.
Hasil investigasi sementara kasus Sukoharjo, lanjut dia, ada beberapa kesalahan teknis. Namun, setelah itu, makanan langsung ditarik, kemudian diganti dengan menu baru.
Ia mengatakan BGN akan mengevaluasi tingkat kebersihan dan kehigienisan makanan yang disajikan agar anak-anak aman.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
Copyright © ANTARA 2025