Jakarta (ANTARA) - Dharma Wanita Persatuan Kementerian Sosial (DWP Kemensos) melakukan seminar terkait pencegahan dan pengobatan kanker prostat, rahim dan payudara dengan menggandeng Lembaga Kanker Indonesia.
Penasihat II DWP Kemensos Intan Agus Jabo mengatakan sosialisasi hari itu merupakan salah satu bentuk kepedulian DWP Kemensos dalam upaya pencegahan, deteksi dini, dan penanganan kanker yang masih menjadi tantangan besar di masyarakat.
“Dharma Wanita Persatuan sebagai organisasi yang menaungi istri Aparatur Sipil Negara atau ASN memiliki peran penting dalam mendukung berbagai upaya yang berkaitan dengan kesehatan keluarga dan peningkatan kesadaran terhadap penyakit kanker,” kata Intan di Kantor Kemensos Salemba, Jakarta pada Senin.
Di samping itu, ia pun mengatakan penyelenggaraan sosialisasi tersebut menjadi upaya dalam meningkatkan wawasan serta memberikan motivasi bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri dan lingkungan.
Baca juga: RI luncurkan RANKA 2025-2029 guna tangani kanker pada anak
Baca juga: Efisiensi anggaran bagai puasa hapus sel kanker dan lemak birokrasi
“Saya berharap melalui seminar ini, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang kanker, mulai dari faktor resiko, gejala, hingga langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang tepat,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, konsultan kanker Lembaga Kanker Indonesia Cici Puspita Sari menjelaskan penyebab kanker secara umum disebabkan faktor genetis dan gaya hidup.
“Munculnya kanker bukan setelah kita makan nasi goreng yang mengandung zat karsinogen itu langsung kena kanker besok pagi. Reaksinya pada tubuh manusia baru terasa beberapa puluh tahun yang akan datang. Jadi nanti reaksinya, bukan sekarang,” ujarnya.
Oleh karena itu, Cici mengajak untuk menerapkan pola hidup sehat sedini mungkin dengan memiliki pola makan yang sehat dan teratur, mengonsumsi makanan yang berserat tinggi dan menghindari makanan yang berlemak tinggi.
Di samping itu, ia juga mengajak untuk menghindari konsumsi berbagai makanan yang mengandung zat karsinogen, seperti alkohol, minuman berkarbonasi, makanan kaleng, makanan minuman tinggi gula, serta makanan ultra-processed.*
Baca juga: Ketua Umum YKI tegaskan detoksifikasi tidak efektif sembuhkan kanker
Baca juga: YKI sebut puasa intermiten dapat mencegah risiko kanker
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025