Anggota DPR minta pastikan ketersediaan obat pengungsi di Sumatera

4 days ago 5

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina meminta pemerintah memastikan ketersediaan obat bagi para pengungsi yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Sumatera yang meliputi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

"Kami menerima laporan bahwa posko kekurangan obat diare, antibiotik, obat ISPA, vitamin, serta alat medis dasar seperti perban, masker, dan alat pemeriksaan. Ini harus segera dipenuhi,” ujar Arzeti di Jakarta, Kamis.

Ia lalu menegaskan bahwa penanganan kesehatan pasca-bencana tidak boleh ditunda karena menyangkut nyawa manusia.

“Diperlukan koordinasi cepat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan fasilitas kesehatan setempat. Kesehatan para pengungsi harus menjadi prioritas,” kata dia.

Berikutnya, Arzeti juga meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mempercepat pengiriman tenaga kesehatan tambahan dan peralatan medis ke lokasi pengungsian korban banjir dan longsor di wilayah Sumatera itu. Permintaan tersebut disampaikan menyusul memburuknya kondisi kesehatan para pengungsi.

“Kondisi di lapangan cukup memprihatinkan. Banyak pengungsi mulai sakit dan membutuhkan penanganan medis segera. Kami mengapresiasi langkah cepat Kemenkes yang sudah bergerak di lokasi bencana di Sumatera Barat dan segera menuju Aceh. Kami mendorong agar tim nakes ke wilayah terdampak lainnya diperkuat,” ujar dia.

Menurut Arzeti, berbagai penyakit mulai muncul di lokasi pengungsian akibat lingkungan yang tidak higienis, keterbatasan air bersih, dan padatnya tempat tinggal sementara. Penyakit yang dilaporkan antara lain infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, penyakit kulit, demam, dan flu. Kondisi tersebut dinilai berbahaya bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil.

Ia menjelaskan bahwa tenaga kesehatan di wilayah terdampak tidak mencukupi untuk menangani lonjakan pasien, sementara fasilitas kesehatan dan akses menuju lokasi masih terbatas. Oleh karena itu, menurutnya, penguatan layanan medis mendesak untuk segera dilakukan.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan telah menambah dukungan layanan dan logistik kesehatan untuk wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Agus Jamaludin mengatakan sebagai langkah awal, rapid health assessment langsung telah dilakukan untuk memetakan risiko dan kebutuhan mendesak.

Seluruh puskesmas dan rumah sakit disiagakan, termasuk penguatan layanan berjalan (mobile) dan pos kesehatan di pengungsian.

“Kami memperkuat layanan dasar, skrining, penanganan penyakit infeksi, dan pemantauan kelompok rentan seperti balita, ibu hamil, dan lansia,” katanya.

Kemenkes juga berkoordinasi erat dengan dinas kesehatan daerah untuk memastikan kebutuhan kesehatan warga terpenuhi tanpa jeda.

Baca juga: Puluhan korban banjir di Bireuen mulai dapatkan pelayanan kesehatan

Baca juga: Pengungsi di Kutablang Bireuen butuh layanan kesehatan

Baca juga: Kemenkes data fasilitas kesehatan rusak terdampak banjir di Langkat

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |