Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Rivqy Abdul Halim meminta BUMN terkait untuk memastikan kesiapan jalan hingga rest area menjelang arus mudik Lebaran 2025 guna memastikan layanan optimal bagi pemudik di jalur darat.
Menurut dia, peran BUMN seperti PT Jasa Marga dan PT Hutama Karya cukup vital dalam menciptakan mudik aman dan nyaman, misalnya melakukan double check kondisi jalan, baik aspal maupun lainnya, untuk menjamin keselamatan pengguna jalan.
"Harus ada tim siaga yang mampu melakukan perbaikan segera jika ada masalah di jalan raya. Jangan sampai ada jalan berlubang yang menyebabkan pecah ban dan kecelakaan. Ini harus dihindari," kata Rivqy di kompleks parlemen, Jakarta, Senin.
Rivqy mengatakan bahwa kebutuhan informasi pemudik juga harus menjadi perhatian penyelenggara mudik Lebaran 2025. Informasi kondisi jalan tol dan rekayasa lalu lintas secara berkala juga dinilai penting untuk membantu masyarakat menyesuaikan jadwal mudik mereka.
"Dengan demikian, pemudik bisa mengatur perjalanan sesuai dengan kondisi masing-masing. Selama ini informasi-informasi penting kerap tidak sampai kepada pemudik," kata wakil rakyat yang membidangi perdagangan, kawasan perdagangan dan pengawasan persaingan usaha, dan BUMN ini.
Baca juga: Pimpinan MPR apresiasi pengaturan lalin dan moda transportasi mudik
Baca juga: Polda DIY siapkan QR Code untuk kelancaran mudik di pintu Tol Kalasan
Ia lantas mencontohkan pengalamannya mudik Lebaran 2024. Pada saat itu Tol MBZ ditutup tanpa informasi yang jelas. Akibatnya, pemudik mengalami keterlambatan karena belum mendapatkan informasi.
"Saya pernah lewat Tol MBZ, ternyata ditutup. Saya putar arah ke jalan lain, tetapi setengah jam kemudian teman saya bisa lewat MBZ dan tiba di tempat tujuan lebih cepat. Kalau diinformasikan kapan jadwal buka dan tutup, hal seperti ini 'kan tidak mungkin terjadi," katanya.
Untuk itu, dia mendorong PT Jasa Marga dan PT Hutama Karya untuk berkoordinasi dan bersinergi dengan Korlantas, Kementerian Perhubungan, serta pemangku kepentingan lainnya dalam rekayasa lalu lintas dan penambahan infrastruktur teknologi.
"Koordinasi dengan BMKG terkait dengan potensi cuaca ekstrem juga perlu untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi selama arus mudik maupun balik nanti," katanya.
Selain itu, dia meminta BUMN memastikan fasilitas rest area berfungsi dengan baik melalui penerapan rest area management system. Selain itu, harus menginformasikan ketersediaan parkir dan fasilitas toilet.
"Fasilitas parkir di rest area jalan tol harus diperhatikan, terutama soal toilet dan air. Kadang ada toilet, tetapi airnya kurang. Ini 'kan mengganggu kenyamanan pengguna jalan tol," katanya.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025