Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi XII DPR RI Christiany Eugenia Tetty Paruntu menekankan agar hilirisasi yang dilakukan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto harus berkualitas, yakni dengan sasaran dapat membuka banyak lapangan kerja, meningkatkan ekonomi yang inklusif di wilayah setempat, dan berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Artinya hilirisasi yang lebih banyak membuka lapangan kerja, inklusif, berkeadilan, berdampak sosial, dan berkelanjutan," kata Tetty dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Tetty mengatakan mendukung upaya hilirisasi yang dilakukan oleh Presiden Prabowo karena menjadi strategi penting untuk mencapai target ketahanan energi dan pangan nasional.
Indonesia, kata dia, memiliki potensi dan keunggulan besar di sektor energi dan kemaritiman. Karena itu, hilirisasi juga penting dilakukan untuk meningkatkan nilai-nilai ekonomi hijau dan ekonomi biru di bidang energi dan kemaritiman agar pembangunan yang dilakukan dapat berkelanjutan.
"Dalam ekonomi hijau ini, kita tahu, sangat rendah karbon, dan ini baik untuk lingkungan. Sementara dalam ekonomi biru, kita punya laut yang luas dan sumber daya manusia angkatan kerja yang banyak," ujar dia.
Ia mengatakan banyak tantangan yang akan dihadapi dalam pelaksanaan hilirisasi itu sehingga membutuhkan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan. Hal itu misalnya, pentingnya dukungan regulasi pemerintah pusat dan daerah untuk menciptakan ekosistem usaha yang baik.
"Dengan hilirisasi yang berkualitas maka akan tercipta lapangan kerja yang luas, berkeadilan, berdampak sosial dan juga berkelanjutan," kata dia.
Kementerian Investasi dan Hilirisasi atau BKPM mencanangkan hilirisasi dan investasi menjadi ujung tombak pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan dapat mencapai 8 persen dalam beberapa tahun ke depan.
Pemerintah menargetkan realisasi investasi sebesar Rp13.528 triliun dalam lima tahun mendatang. Target investasi itu diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja bagi 3,74 juta orang yang menjadi fokus utama Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menyatakan program hilirisasi pada 2025 akan dimulai dengan pelaksanaan 15 megaproyek hilirisasi.
"Hilirisasi kita akan teruskan, kita wujudkan. Kita akan mulai tahun ini. Tahun ini minimal 15 megaproyek yang miliar-miliar dolar [nilainya]. Kita mulai tanpa kita minta-minta investasi dari luar negeri," kata Prabowo dalam acara perayaan HUT ke-17 Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2).
Baca juga: Kementan-Kadin sinergi hilirisasi kelapa hingga tebu demi setop impor
Baca juga: Perkuat hilirisasi, PGN fokus lanjutkan pembangunan infrastruktur gas
Baca juga: Danantara kaji proyek hilirisasi dan data center sebelum berinvestasi
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025