Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara menyebutkan akses jamban sehat warga mencapai 503.349 kepala keluarga (KK) atau 97,5 persen hingga November 2025.
“Pemerintah Kota Jakarta Utara resmi mencatat sejarah baru dalam peningkatan kualitas lingkungan,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Murniasi Hutapea di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, sebanyak 12.837 KK atau 2,5 persen yang sebelumnya tersisa masih buang air besar sembarangan (BABS) tertutup telah berkomitmen melakukan pembangunan tangki septilk mandiri maupun komunal.
“Pembangunan ini dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor dan dukungan dana tanggung jawab sosial lingkungan (CSR) perusahaan,” katanya.
Melihat kondisi itu, kata dia, Jakarta Utara semakin dekat menuju lingkungan yang bersih, sehat, dan bebas praktik sanitasi berisiko. “Ini sebagai bagian dari upaya bersama menuju kota yang layak huni bagi seluruh warganya,” kata Murniasi.
Sementara Plt. Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Fredy Setiawan mengatakan pentingnya pencapaian ini dalam upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota global dengan kualitas lingkungan yang bersih dan sehat.
“Pemerintah meminta seluruh pihak untuk terus melakukan monitoring rutin, pendampingan keluarga yang masih membutuhkan perbaikan sarana, serta edukasi berkelanjutan agar tidak terjadi kembali praktik BABS,” kata dia.
Sebelumnya Pemkot Jakarta Utara resmi mendeklarasikan seluruh kelurahan di daerah setempat Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) setelah empat kelurahan deklarasikan aksi tersebut pada Rabu.
“Jakarta Utara mencatat sejarah baru dalam peningkatan kualitas lingkungan setelah empat kelurahan yakni Kelurahan Marunda, Cilincing, Kalibaru, dan Penjaringan mendeklarasikan Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS),” kata Murniasi.
Baca juga: Pemkot Jakut deklarasi 100 persen kelurahan Stop BABS
Baca juga: Keterbatasan lahan sebabkan empat kelurahan di Jakut masih ada BABS
Baca juga: Pemkot Jakut targetkan wilayahnya tak ada lagi BABS pada akhir 2025
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































