Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) memungkinkan untuk pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berorientasi ekspor ke pasar Eropa.
“Indonesia juga sudah bersepakat dalam IEU-CEPA. Barang Indonesia kalau ekspor ke (Uni) Eropa, itu tarifnya 0. Nah itu menjadi kesempatan bagi UMKM untuk mendorong orientasi ekspor juga. Jadi pasar Eropa dengan jumlah 27 negara itu punya pasar yang sangat besar,” kata Airlangga di sela-sela acara Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025 di Jakarta, Jumat.
Adapun perundingan IEU-CEPA telah rampung setelah negosiasi selama kurang lebih 10 tahun, dan rencananya akan disahkan pada September mendatang.
Lebih lanjut, Menko Airlangga mengatakan kemitraan dagang dengan Uni Eropa menjadi upaya pemerintah untuk memperluas pasar di tengah tantangan perang tarif yang menimbulkan ketidakpastian ekonomi dan industri global saat ini.
Selain memperluas pasar internasional, Airlangga juga mengatakan pemerintah berkomitmen untuk terus memperkuat ketahanan produksi dan konsumsi dalam negeri melalui sejumlah kebijakan strategis.
“Produksi atau industri harus didorong, dan tingkat pemanfaatan KUR (kredit usaha rakyat) untuk sektor produksi harus ditingkatkan, dijaga pemanfaatannya,” ujar dia.
Lebih jauh, Airlangga mengatakan penting juga bagi para pelaku usaha dan masyarakat untuk tetap optimistis dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen di 2025.
“Selain itu, kita lihat kenaikan investasi Rp924 triliun, impor barang modal naik 32,5 persen secara tahunan, dan belanja modal pemerintah naik 17,94 persen secara tahunan,” kata Airlangga.
“Kita juga telah menyalurkan bantuan ekonomi untuk peningkatan daya beli yang sudah terealisasi Rp61 triliun, lalu juga deregulasi yang mempermudah perizinan bagi pengusaha small and medium enterprises,” katanya.
Kemudahan bagi 57 juta UMKM yang masih menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, lanjut dia, diharapkan bisa terus diupayakan melalui digitalisasi pemasaran hingga tata kelola (e-governance).
"Jadi ini diharapkan bisa mendorong UMKM untuk terdata dengan baik dengan sistem digitalisasi, dan pemerintah mendorong ke depan e-governance, yang ke depannya menjadi penting," ujar dia.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.