Jakarta (ANTARA) - Konselor genetik dari Universitas Pertahanan RI dr. Venty Muliana Sari menyebutkan, tes genetik merupakan salah satu langkah pencegahan yang direkomendasikan untuk perencanaan hidup sehat dan berkualitas yang lebih presisi sesuai profil genetik seseorang.
"Melalui tes genetik, berbagai kondisi kesehatan tubuh dapat terlihat, seperti risiko penyakit degeneratif, risiko kanker yang bersifat diturunkan, respon tubuh terhadap obat, alergi, kebutuhan nutrisi dan profil kebugaran," Venty menjelaskan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Dia menyebutkan, dahulu, penyakit kronis seperti penyakit jantung, ginjal, kanker, dan diabetes mellitus identik dengan kalangan lanjut usia (lansia) yang kondisi kesehatannya semakin menurun. Namun, belakangan ini, tren tersebut bergeser ke kalangan usia dewasa muda, sehingga perlu perhatian serius terhadap perubahan yang signifikan ini.
"Indikasi penyebab fenomena ini didasari oleh dua faktor utama, yakni faktor genetik dan gaya hidup," dia menuturkan.
Faktor genetik, katanya, memainkan peran penting dalam menentukan kerentanan seseorang terhadap penyakit tertentu. Misalnya, seseorang yang memiliki orang tua atau anggota keluarga dengan diabetes mellitus atau kanker tertentu memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita penyakit itu dibandingkan populasi umum.
"Ditambah dengan gaya hidup yang kurang sehat, dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit lebih tinggi, bahkan memicu terjadinya penyakit lebih cepat,"
Dengan mengetahui risiko penyakit degeneratif dan kanker sesuai profil genetiknya, seseorang dapat merencanakan langkah pencegahan yang lebih tepat sedari awal. Dia mencontohkan, melalui menu diet atau pola makan dan menu olahraga yang sesuai dengan profil genetik serta risiko penyakitnya.
Selain itu dapat juga merencanakan upaya deteksi dini atau skrining penyakit yang lebih presisi sesuai risiko penyakit yang dilihat dari profil genetiknya.
Selain dapat mengungkap kondisi kesehatan seseorang, katanya, tes genetik juga dapat melihat potensi minat dan bakat anak serta kondisi kesehatan dan kecenderungan karakternya, sehingga orang tua dapat mengoptimalkan potensi anaknya dan menciptakan lingkungan yang mendukung.
Dalam keterangan yang sama, Direktur Klinik Utama Previ Angelin Yuvensia menjelaskan, pihaknya menyediakan layanan pemeriksaan tes genetik yakni PreviGEN, sebagai upaya pencegahan penyakit, baik penyakit menular dan tidak menular.
"Seperti yang diketahui, saat ini banyak kelompok usia produktif yang terkena sakit kronis seperti diabetes mellitus, kanker, penyakit jantung, dan berbagai penyakit degeneratif lainnya, sehingga tes genetik dapat menjadi langkah tepat pencegahan sejak dini," dia menuturkan.
Baca juga: BRIN dorong penelitian genetik dan tes diagnostik cepat virus HMPV
Baca juga: Mengenal manfaat tes genetik untuk perawatan preventif
Baca juga: Pakar: 70 persen orang Indonesia tak sadar dirinya mengidap diabetes
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025