Ahli gizi sarankan peralatan dapur yang aman untuk kesehatan 

1 week ago 4

Jakarta (ANTARA) - Peralatan dapur yang dipakai sehari-hari bisa mendatangkan suatu penyakit yang membahayakan kesehatan secara jangka panjang.

Ditulis laman Eating Well, Rabu (10/9), dietisien terdaftar Avery Zenker RD, MAN dari MyHealthTeam mengatakan salah satu peralatan dapur yang perlu diganti adalah talenan plastik ke talenan kayu.

Zenker mengatakan dalam beberapa penelitian memperkirakan talenan plastik melepaskan mikroplastik ke dalam makanan.

"Diperkirakan juga bahwa seseorang yang menggunakan talenan plastik terpapar 7,4 hingga 50,7 gram mikroplastik per tahun. Itu setara dengan satu kantong plastik belanjaan di bagian bawah, dan sepuluh kartu kredit di bagian atas. Sebagai gantinya, gunakan talenan kayu, bambu, atau kaca," katanya.

Talenan kayu lebih stabil dan tahan lama, serta aman dari serpihan akibat pemotongan atau pengirisan.

Baca juga: Samsung pamerkan peralatan dapur canggih berteknologi AI di CES 2024

Selain itu, pilih wajan anti lengket yang tidak mengandung teflon, sejenis plastik selain PFOA dan PPFAS yang dikenal sebagai bahan kimia abadi.

Zenker mengatakan ketika terlalu panas, lapisan ini dapat melepaskan senyawa berbahaya termasuk asam perfluorooctanoic (PFOA) dan PFAS, yang telah dikaitkan dengan gangguan endokrin, kerusakan hati, dan peningkatan risiko kanker.

Ahli diet Helen Tieu, RD, MAN, CDE merekomendasikan wajan besi cor, baja tahan karat, atau berlapis keramik yang lebih aman, lebih tahan lama, dan dapat bertahan hingga puluhan tahun.

Permukaannya akan semakin baik seiring waktu, sementara lapisan antilengket cenderung menurun.

Untuk menyimpan makanan, para ahli menyarankan untuk menggunakan wadah dari kaca ketimbang wadah plastik. Meskipun lebih mudah ditemukan dan ringan, wadah plastik juga melepaskan mikroplastik walaupun hanya digunakan sebagai penyimpanan di dapur.

Baca juga: IKEA luncurkan koleksi peralatan dapur "TABBERAS"

"Wadah plastik juga dapat melepaskan bahan kimia seperti BPA atau ftalat ke dalam makanan, terutama saat dipanaskan dalam microwave atau mesin pencuci piring, atau menyimpan makanan asam/berlemak," kata Tieu.

Wadah kaca dinilai lebih aman untuk disimpan dan dipanaskan kembali, serta lebih berkelanjutan.

Mengurangi penggunaan plastik, juga bisa dilakukan dengan mengganti botol plastik dengan mulai beralih menggunakan botol minum dari stainless steel.

Di sisi lain, menggunakan air fryer juga lebih menyehatkan dibandingkan penggorengan yang memerlukan minyak banyak.

Tieu mengatakan penggorengan mendorong konsumsi makanan yang digoreng lebih sering yang dapat meningkatkan asupan lemak tidak sehat.

Para ahli juga menyarankan menjaga kualitas alat dapur lainnya seperti pisau yang harus selalu diasah untuk mendapatkan ketajaman sehingga menghindari terpeleset dan luka karena pisau tidak tajam. Gunakan set perangkat pisau untuk penggunaan yang beragam.

Hindari juga minum dari ketel plastik untuk menghindari paparan senyawa berbahaya dan ganti dengan ketel kaca.

Baca juga: Mengintip inspirasi peralatan dapur "built-in" modern

Baca juga: Toshiba tawarkan produk peralatan memasak baru

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |