"Aging population", lansia perlu dicegah dari stres teknologi

3 months ago 14

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN menyampaikan pentingnya penduduk lanjut usia (lansia) dicegah dari stres teknologi untuk menghadapi fenomena populasi menua atau aging population.

Berdasarkan statistik penduduk lansia tahun 2023 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), menyebutkan 49,56 persen lansia sudah menggunakan gawai. Namun, hanya seperlimanya yang dapat mengakses dan menggunakan internet.

Baca juga: BKKBN sebut pentingnya layanan terintegrasi atasi populasi menua

"Sehingga, kita perlu meluncurkan program yang memperhatikan para lansia," kata Sekretaris Kemendukbangga/BKKBN Budi Setiyono dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Budi menyebutkan para lansia yang terus menerus terpapar konten digital rentan terkena techno stress atau stres akibat teknologi. Kurangnya literasi digital juga membuat mereka menjadi target empuk para pelaku kejahatan.

Untuk itu, Kemendukbangga/BKKBN menginisiasi program Lansia Berdaya (Sidaya) agar para lansia tetap mendapatkan literasi digital dalam menghadapi tantangan bonus demografi.

"Selain itu, angka kelahiran, remaja, stunting, dan penguatan kualitas keluarga perlu mendapat perhatian lebih agar tantangan tersebut dapat dipecahkan dengan sebaik-baiknya dalam menghadapi bonus demografi," ujar dia.

Berdasarkan data BPS, persentase penduduk lansia (usia 60 tahun ke atas) di Indonesia sebesar 11,75 persen atau sekitar 32 juta orang pada 2023. Angka tersebut naik 1,27 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 10,48 persen.

Baca juga: Kemenkes: Indonesia mulai memasuki era "aging population"

Baca juga: Deputi: Indonesia dipersiapkan hadapi aging population

Melihat data yang ada, diprediksi jumlah lansia akan mencapai persentase 20-25 persen dari total penduduk Indonesia di tahun 2050.

Melalui program Sidaya, salah satu dari lima program terbaik hasil cepat atau quick wins Kemendukbangga/BKKBN, aging population diharapkan dapat diatasi untuk meraih bonus demografi.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |