Banda Aceh (ANTARA) - Juru Bicara Posko Komando Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh Murthalamuddin berharap posko penggalangan dana yang dibuat oleh berbagai organisasi dan lembaga dapat melaporkan ke posko utama, agar bantuan yang disalurkan tidak tumpang tindih.
“Kami mengapresiasi terhadap kepedulian semua pihak dalam menggalang berbagai bantuan untuk meringankan beban masyarakat terdampak bencana banjir dan longsor, namun alangkah baiknya juga dilaporkan ke posko utama, sehingga bantuan tersalurkan ke semua daerah,” katanya di Banda Aceh, Kamis.
Dalam keterangan kepada awak media di Posko Media Center, ia menjelaskan pelaporan bukan untuk mempersulit atau menambah birokrasi, tetapi untuk memastikan distribusi tidak tumpang tindih.
Baca juga: Salurkan bantuan bencana, Kadin-HIPMI siap bantu pulihkan ekonomi Aceh
Menurut dia, dengan pelaporan tersebut posko dapat mengarahkan bantuan ke lokasi yang paling membutuhkan.
“Pihak posko dapat memberi saran sasarannya ke mana dan kebutuhan apa. Tidak ada izin-izin khusus. Lapor saja agar tim di posko bisa menyampaikan ke daerah terkait,” katanya.
Selain itu Murthalamuddin juga menyampaikan bahwa relawan yang ingin turun ke wilayah terdampak juga dapat melapor ke Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang berada di lantai 3 Kantor Gubernur Aceh.
Baca juga: Pangdam: Bantuan diprioritas ke korban terisolir akibat bencana Aceh
“Forum ini memegang data daerah yang sudah menerima bantuan maupun yang masih kekurangan, sehingga dapat mengarahkan relawan serta menyalurkan bantuan seperti makanan, obat-obatan, pakaian, dan kebutuhan lainnya secara tepat,” katanya.
Ia juga mengatakan bagi para pihak yang ingin mendistribusikan bantuan juga dapat berkoordinasi dengan posko yang ada di Pelabuhan Ulee Lheeu dan juga Lanud Sultan Iskandar Muda agar bantuan tersebut juga dapat didistribusikan melalui jalur udara dan laut.
Baca juga: Polda Aceh kirim tim pemulihan kesehatan mental ke lokasi bencana
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
