Indramayu (ANTARA) - Peristiwa angin puting beliung yang menerjang Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Kamis (6/3) malam, mengakibatkan sebanyak 91 rumah warga di daerah itu mengalami kerusakan.
Camat Pasekan Pemkab Indramayu Dedeh Nurjanah di Indramayu, Jumat, mengatakan dari total rumah terdampak bencana itu, sebanyak 30 unit berada di Desa Totoran dan 61 unit di Desa Pabean Ilir.
“Data ini masih kami perbarui untuk memastikan tingkat kerusakan. Mayoritas mengalami kerusakan sedang hingga berat, ada tujuh rumah yang dilaporkan ambruk,” katanya.
Pihaknya kini telah berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan, khususnya pemerintah daerah, untuk melakukan penanganan darurat termasuk evakuasi warga serta pembersihan area terdampak angin puting beliung.
Baca juga: Angin puting beliung terjang 3 desa di Sukabumi, sejumlah rumah rusak
Menurut dia, upaya ini dilakukan guna mencegah potensi korban, terutama di lokasi yang rawan tertimpa pohon tumbang.
Di Desa Pabean Ilir, lanjutnya, saat ini tenda darurat telah didirikan, tepatnya di RT 11, yang menjadi salah satu titik terdampak paling parah.
“Kami terus memonitor situasi dan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten (pemkab) untuk penanganan lebih lanjut, terutama bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat hingga ambruk,” ujar Dedeh.
Baca juga: BPBD: Angin puting beliung di Tabanan robohkan rumah dan tempat suci
Saat ini, kata dia, pemerintah setempat terus melakukan pendataan dan penanganan terhadap warga terdampak, termasuk kemungkinan bantuan untuk perbaikan rumah yang mengalami kerusakan berat.
Sementara itu Durohim (61), warga Desa Pabean Ilir, mengungkapkan peristiwa tersebut terjadi diawali dengan suara petir yang terdengar sebanyak tiga kali. Tidak lama kemudian angin bertiup kencang dan dalam hitungan menit rumahnya roboh.
“Beruntung, saat kejadian, rumah saya dalam keadaan kosong sehingga tidak ada korban jiwa, tetapi seluruh bangunan hancur,” katanya.
Baca juga: Bergelut dengan nestapa akibat bencana sepanjang 2024
Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025