Samarinda (ANTARA) - Sebanyak 60 ruang yang berlokasi di kompleks Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 16 Samarinda Kalimantan Timur telah disediakan sebagai rintisan Sekolah Rakyat untuk dioperasionalkan mulai tahun ajaran 2025/2026.
"Fasilitas ini akan menampung siswa-siswi kurang mampu serta civitas sekolah yang direkrut oleh Kementerian Sosial," kata Kepala SMAN 16 Samarinda Abdul Rozak Fahrudin di Samarinda Kalimantan Timur, Kamis.
Secara prinsip, pihak sekolah setempat selaku tuan rumah mendukung rintisan Sekolah Rakyat yang ini bakal beroperasi di lokasinya.
Baca juga: Kaltim optimalkan pendamping kebut perekrutan murid Sekolah Rakyat
"Bangunan asrama, kelas, hingga ruang operasional lainnya sudah siap sepenuhnya dengan total 60 kamar," ujarnya lagi.
Rozak menambahkan, jika setiap kamar diisi tiga siswa, asrama mampu menampung 180 orang. Apabila diisi empat siswa per kamar, kapasitasnya bisa mencapai 240 orang.
"Hasil koordinasi dari tim Kementerian Sosial, mereka hanya akan menerima tiga rombongan belajar, yang satu kelas berisi 25 siswa, totalnya hanya 75 siswa. Jadi, ruang yang tersedia sangat longgar meski ditambah peruntukan asrama bagi para civitas sekolah," jelasnya
Selain asrama, SMAN 16 Samarinda juga menyediakan ruang belajar yang memadai dan siap mengakomodasi kebutuhan pembelajaran. Fasilitas pendukung lainnya seperti laboratorium komputer dan IPA, serta lapangan olahraga juga dapat digunakan dengan sistem kerja sama jadwal.
Baca juga: Tiga rintisan Sekolah Rakyat di Kaltim tampung siswa miskin ekstrem
"Untuk asrama, kami tidak akan menggunakan sedikit pun dan mempersilakan Sekolah Rakyat untuk memanfaatkannya secara penuh," tegas Rozak.
Ketersediaan daya listrik, imbuh Rozak, juga tidak menjadi kendala. Asrama Sekolah Rakyat di sekolah tersebut memiliki meteran listrik sendiri dengan kapasitas 33.000 watt, terpisah dari listrik utama sekolah yang total daya mencapai 150.000 watt.
Ia menyatakan bahwa sekolahnya memiliki lokasi seluas 7,8 hektare dengan fasilitas yang memadai, termasuk ruang belajar dengan penyejuk udara.
"Kami siap berkolaborasi dan mendukung penuh kegiatan Sekolah Rakyat. Tim kami siap membantu jika ada kebutuhan renovasi atau perbaikan di gedung asrama," demikian Rozak.
Baca juga: Mensos targetkan lima Sekolah Rakyat di Kaltim digarap tahun ini
Menurut Kepala Dinas Sosial Kaltim Andi Muhammad Ishak, ada tiga lokasi rintisan yang akan beroperasi tahun ajaran 2025-2026. Di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) akan ada dua kelas SMP dan dua kelas SMA, dengan total 100 siswa.
Kemudian, Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) atau dulunya BLK di Jalan Untung Suropati, Samarinda juga akan dimanfaatkan dengan dua kelas SD, satu kelas SMP, dan satu kelas SMA.
"Yang terakhir, SMA Negeri 16 Samarinda akan menjadi lokasi rintisan dengan dua kelas SD dan satu kelas SMA. Lokasi-lokasi rintisan ini akan berfungsi sebagai sekolah sekaligus asrama," tambah Andi.
Pewarta: Ahmad Rifandi
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.