Pamekasan (ANTARA) - Sebanyak 411.131 warga di empat kabupaten di Pulau Madura, yakni Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Kabupaten Sumenep menerima menerima bantuan pangan pemerintah tahun ini.
"Jumlah penerima bantuan ini, sesuai dengan jumlah yang kami terima, merujuk pada data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN) yang diperoleh Badan Pangan Nasional (Bapanas)," kata Pimpinan Perum Bulog Madura Ahmad Rofii di Pamekasan, Jawa Timur, Senin.
Perinciannya, penerima bantuan untuk Kabupaten Bangkalan sebanyak 93.026 orang, Sampang 95.759 orang, Pamekasan 105.109 orang, dan di Kabupaten Sumenep sebanyak 117.236 orang.
Perum Bulog ditunjuk sebagai pelaksana distribusi bantuan di empat kabupaten itu.
Baca juga: Bulog Jabar distribusikan bantuan pangan tahap III kepada 4,4 juta KPM
"Hari ini kami telah berkoordinasi dengan pemkab di Madura sebagai persiapan, karena pendistribusian akan dilakukan minggu ketiga bulan ini," katanya.
Rofii menuturkan, bantuan pangan beras tahun ini merupakan bagian dari program stimulus ekonomi pemerintah. Tujuannya, mengurangi beban pengeluaran penerima, khususnya bagi masyarakat miskin.
Selain itu, sambung dia, bantuan tersebut juga untuk membantu masyarakat di tengah tekanan inflasi yang terjadi saat ini dan untuk menstabilkan daya beli.
Baca juga: Menko PMK serahkan bantuan pangan CPP kepada KPM di Kota Medan
Masing-masing penerima bantuan mendapatkan 20 kilogram.
"Sistem distribusi langsung kepada penerima manfaat. bukan melalui aparat desa," katanya.
Bantuan pangan pemerintah untuk warga di empat kabupaten di Pulau Madura kali ini lebih sedikit dibanding tahun lalu.
Pada 2024, jumlah warga Madura yang menerima bantuan pangan pemerintah sebanyak 448.490, terdiri dari warga Bangkalan sebanyak 102.514 orang, Sampang 102.589 orang, Pamekasan 118.830 orang dan warga di Kabupaten Sumenep sebanyak 124.557 orang.
Baca juga: Bapanas: Bantuan pangan penanganan stunting berdayakan peternak lokal
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.